Telkom Siapkan Bandwitdh 10 Gbps untuk IdREN

18:30:15 | 13 May 2016
Telkom Siapkan Bandwitdh 10 Gbps untuk IdREN
Menristekdikti (kedua kiri) ditemani Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin (ketiga kiri) berbincang dengan tim idREN (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyiapkan bandwidth sebesar 10 Gbps untuk mendukung dunia penelitian di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui fasilitas telekomunikasi Indonesian Research and Education Network (IdREN).

“Kita siapkan bandwidth 10 Gbps untuk 59 PTN yang sudah bergabung di IdREN. Kedepan jika 134 PTN bergabung, tentu bandwidth akan ditambah,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin usia melakukan penandatangan kerjasama dengan Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Prof. Intan Ahmad disaksikan Menristekdikti Mohammad Nasir di Gedung Ditjen Belmawa, Jakarta, Jumat (13/5).

Awaluddin mengatakan IdREN merupakan faktor penting sebagai salah satu solusi Community, Content, Connectivity (3C) yang dapat membantu semua kalangan untuk menjangkau pendidikan tinggi dan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal dan mengabdi ke masyarakat.

Keberadaan IdREN diharapkan dapat dimanfaatkan para Pimpinan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan produktivitas riset Perguruan Tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas bangsa.

Jaringan ini mampu mendukung data kecepatan sangat tinggi dan menyediakan saluran khusus untuk research sharing antar Perguruan Tinggi dengan inisiatif  Single Network, Sharing Collaboration Content & Research, Sustainable Platform (3S).

IdREN diprakarsai oleh Telkom dengan melakukan inisiasi bersama tim AdHoc dari 5 Perguruan Tinggi besar di Indonesia (ITB, UGM, UI, ITS dan UB) sebagai hub koneksi backbone.

IdREN juga menyediakan berbagai aplikasi yang menunjang pengembangan riset serta pembelajaran bagi perguruan tinggi nasional.

“Nanti agar semua PTN bergabung karena umumnya sudah menggunakan jaringan Telkom kami koneksikan idREN. Singkatnya, mereka tak perlu keluar dana lagi sekitar 100 Mbps untuk koneksi penelitian. Soalnya rata-rata PTN itu sudah berlangganan bandwidth mulai 500 Mbps hingga 8 Gbps ke Telkom,” katanya.

Sementara Mohammad Nasir mengapresiasi aksi Telkom yang menyediakan bandwidth hingga 10 Gbps. “Dulu saya langganan 180 Mbps bisa Rp 280 juta per bulan. Kalau sekarang mungkin sudah murah, 100 Mbps itu Rp 25 juta. Tetapi kalau dihitung duit, 10 Gbps itu setara Rp 2,5 miliar lho,” hitungnya.

Diharapkannya dengan adanya idREN, maka publikasi penelitian asal Indonesia meningkat di Asia Tenggara. “Sekarang kita hanya ada 5.500 publikasi dan sudah ditingkatkan menjadi 8 ribuan. Itu masih kalah dengan Thailand yang 12 ribu publikasi,” ulasnya.

Sedangkan Intan Ahmad menyatakan infrastruktur  akan memfasilitasi kolaborasi antar Perguruan Tinggi dalam kegiatan pembelajaran (daring), penelitian bersama dan pemanfaatan bersama sumber daya.

Ditambahkannya, IdREN juga merupakan bagian dari REN (Research and Education Networks) yang terkoneksi melalui TEIN (Trans Eurasia Information Networks). (Baca juga: idREN dari Telkom)

“Di masa depan IdREN akan merupakan jejaring masyarakat pendidikan dan peneliti (Perguruan Tinggi maupun lembaga riset) yang beraktifitas dan berkolaborasi melalui jejaring IdREN,” tutupnya.(id)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories