Kemenpar Gandeng Baidu Tarik Wisman

Arief Yahya (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng perusahaan internet asal Tiongkok, Baidu, untuk  menarik wisatawan mancanegara (Wisman) dari negeri Tirai Bambu itu datang ke Indonesia.

“Target kita mendatangkan 10 juta wisman asal Tiongkok. Target atau hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa. Cara yang tidak biasa ini salah satunya dengan digital," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, kemarin.

Dijelaskannya,  Tiongkok merupakan negara yang warganya banyak melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia. Indonesia pun tidak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut dengan berbagai langkah strategis.

Baidu dipilih sebagai mitra karena memiliki platform Baidu Travel yang penggunanya mencapai 600 juta di Tiongkok. Dari situs itu lah, wisatawan asal Tiongkok mencari referensi utama destinasi wisata mereka.

"Besarnya jumlah pengguna Baidu di Tiongkok menjadi salah satu pertimbangan utama kami dalam membangun kemitraan ini. Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan serta ketertarikan wisatawan Tiongkok terhadap Indonesia," tambah Arief.

Managing Director Baidu Indonesia Bao Jianlei menyambut baik kepercayaan yang diberikan Kemenpar. Menurutnya, wisatawan Tiongkok kini semakin mandiri dalam melakukan perjalanan dengan mengandalkan informasi dari internet.

"Baidu akan menyediakan informasi yang informatif dengan gaya penyajian yang disukai masyarakat Tiongkok, sehingga mereka akan tertarik. Kami sangat optimis kemitraan ini menciptakan strategi positif dan kontributif, terutama dalam menigkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia," tutur Bao.

Pada 2015, jumlah wisatawan Tiongkok yang bepergian ke luar negeri tercatat mencapai 100 juta orang. Di Indonesia, pada tahun yang sama, jumlah wisman Tiongkok mencapai 1,1 juta orang. Angka tersebut masih kecil jika dibandingkan dengan wisman yang berkunjung ke negara lainnya. (Baca juga: Program Baidu di Indonesia)

Baidu pada September 2015 memang telah mencanangkan program Grow local, Go global di Indonesia. Salah satunya, mendorong start up dan pengembang aplikasi lokal agar dapat menembus pasar Tiongkok termasuk untuk sektor wisata.(ak)