telkomsel halo

Hackathon Merdeka 2.0 Tumbuhkan Bakat Digitalpreneur

10:12:21 | 25 Okt 2015
Hackathon Merdeka 2.0 Tumbuhkan Bakat Digitalpreneur
Suasana pembukaan Hackathon Merdeka 2.0 edisi Sumpah Pemuda (dok, TLKM)
BANDUNG (IndoTelko) – Ajang  pembuatan aplikasi teknologi informasi (TI) "Hackathon Merdeka 2.0" edisi Sumpah Pemuda diharapkan bisa menumbuhkan bakat digitalpreneur di Indonesia.

“Hackathon Merdeka dipandang sebagai gerakan horizontal 2.0 yang menumbuhkan digitalpreneur di Indonesia dan memiliki impact yang maksimal dalam menggalang komunitas IT di Indonesia yang sebagian besar merupakan Gen Y yang kreatif dan inovatif bagi masa depan Indonesia,” ujar Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo pada acara pembukaan Hackathon Merdeka 2.0 di Bandung (24/10).

Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama sebelumnya yang telah berlangsung di bulan Agustus 2015 dan mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia. Kegiatan ini yang diinisiasi oleh Code4Nation merupakan kompetisi pembuatan konten aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan nasional.

Telkom mendukung penuh kegiatan yang digagas forum IT Code4Nation itu di 28 kota pada 24-25 Oktober 2015. Pelaksanaan Hackathon Merdeka 2.0 dipusatkan di Bandung Digital Valley (BDV) Bandung pada  24 Oktober 2015 yang dihadiri oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil sekaligus membuka event ini serentak di 28 kota melalui fasilitas Video Conference dengan aplikasi UMeetMe.

Pada pelaksanaan Hackathon Merdeka 2.0, Telkom telah memberikan dukungan penuh, antara lain berupa lokasi pelaksanaan yang memanfaatkan Digital Valley, Digital Lounge serta Kantor Telkom di seluruh Indonesia, selain juga dukungan berupa internet connectivity, hosting, streaming dan Logistik.

Selain di Bandung, lomba digelar di 26 kota lainnya di Indonesia antara lain Medan, Toba, Tangerang, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Maluku, Semarang, Banyumas, Belitung, Wonosobo, Ambon dan lainnya. Selain itu juga diikuti oleh programer di Kota Sydney, Australia.

“Ada 1.700 peserta pada Hackathon Merdeka 2.0. Ini artinya sudah melampaui jumlah peserta hackathon yang diikuti 1.200 peserta di Tiongkok. Dari lomba ini akan diambil 10 besar untuk kemudian masuk babak final di setiap kota, selanjutnya dipresentasikan. Temanya adalah solusi kependudukan," katanya.

Selama dua hari, para peserta dituntut untuk bisa membuat aplikasi solusi kependudukan yang dibutuhkan oleh pemerintah. Aplikasi itu diharapkan bisa menjadi solusi untuk penanganan permasalahan kependudukan di manapun.

Tema masalah data kependudukan itu, menurut Indra bisa masalah KTP, BPJS, Akta Kelahiran, warga miskin, anak putus sekolah ataupun yang berprestasi, rumah sakit, pencarian kerja, pengangguran dan lainnya.

Koordinator lomba Hackathon Merdeka 2.0 Ainun Najib menyebutkan kegiatan itu diharapkan menjadi titik awal dimana masyarakat atau komunitas IT dapat berkontribusi lebih banyak untuk negeri serta mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara.

"Ini suatu upaya pemerintah melibatkan publik dalam pembangunan. Komitmen berdemokrasi melalui partisipasi publik dalam IT dapat menjadi contoh bagi negara lainnya di dunia," katanya.

Dijelaskannya, kegiatan itu dalam upaya meningkatkan para programer dan pengembang aplikasi untuk lebih terlibat dalam pembangunan, dimana peluang sektor itu masih cukup besar. Pasalnya, hampir semua kota di Indonesia saat ini tengah membangun aplikasi guna meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

"Aplikasi bagi kependudukan sangat penting dan itu ditunggu. Saya di Bandung membutuhkan banyak ahli IT untuk bisa mendukung dan membuat aplikasi untuk Kota Bandung," kata  Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year