Bos Pemasaran Elevenia Buka-bukaan Soal Persaingan eCommerce

Madeleine Ong De Guzman (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Portal marketplace Elevenia kian bergairah berkompetisi di pasar eCommerce nasional.

“Sampai dengan Maret 2015 ini, kami sudah mencapai 25 juta kunjungan per bulan, kami percaya jumlah ini akan terus bertambah. Namun masih banyak pekerjaan rumah kami untuk terus menambah jumlah pengunjung situs belanja online,” papar Vice President Marketing elevenia Madeleine Ong De Guzman, dalam rilisnya.

Mengutip data dari eMarketer , Indonesia diprediksi akan memiliki 7,4 juta orang yang berbelanja online. Wanita yang akrab disapa Mads ini pun memprediksi industri eCommerce akan semakin meriah di tahun ini seiring kian banyak pemain baru mulai bermunculan, dan pemain yang sudah ada mulai mengembangkan diri.

Merunut pada sebuah jurnal di Singapore Post tentang dunia eCommerce Indonesia pada tahun 2014, sampai saat ini, hanya 20% dari jumlah populasi di Indonesia yang berbelanja langsung di platform e-commerce.

Dari jurnal yang sama dikatakan juga bahwa 27% dari jumlah populasi Indonesia menikmati berbelanja online melalui Messenger Group, 26,6% melalui Forum online dan sisanya sebanyak 26,4% menikmati berbelanja online melalui Social Media, seperti facebook dan instagram.

“Kalau melihat data tadi, masih sangat banyak pekerjaan rumah bagi para pemain eCommerce untuk menarik banyak orang mengunjungi situs belanja lalu bertransaksi di sana,” tambah Mads.

Ditambahkannya, jika membandingkan angka jumlah pengunjung perbulan dengan jumlah penggguna internet di Indonesia, para pemain e-commerce masih harus berusaha lebih keras lagi.

Lebih lanjut dikatakannya, berbicara belanja online artinya akan selalu terkait dengan pembayaran. Melihat pada hasil riset dari Vela Asia pada tahun 2013, 57% dari transaksi online menggunakan pembayaran Transfer Bank (termasuk ATM Transfer), 28% menggunakan metode bayar di tempat (Cash On Delivery), 7% menggunakan metode pembayaran kartu kredit.

“Di elevenia, sampai saat ini, pembayaran didominasi oleh Transfer antar bank, termasuk di dalamnya ATM Transfer. Lalu disusul oleh pembayaran menggunakan kartu kredit dan yang disusul oleh pembayaran dengan metode e-money yang saat ini sedang berkembang,” ujar Mads.

Diperkirakannya, dalam kurun tiga tahun ke depan para pemain e-commerce, masih berjibaku untuk membangun ekosistem dunia belanja online di Indonesia, “Konsep pemahaman belanja online dan berjualan online, belum terlalu matang untuk dicerna di Indonesia,” pungkasnya.(id)