telkomsel halo

MatahariMall.com Disuntik Pinjaman US$ 200 juta

08:56:44 | 21 Apr 2015
MatahariMall.com Disuntik Pinjaman US$ 200 juta
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  - Belum komersial, namun pamor MatahariMall.com sudah bersinar terang di jagat eCommerce nasional.

Portal marketplace besutan Lippo Group ini berhasil mendapatkan  pinjaman pendanaan tahap pertama sebesar US$200 juta dari CreditSuisse dan Bank of America Merrill Lynch. Selain itu, Rothschild juga ditunjuk sebagai financial advisor Grup Lippo, dalam transaksi tersebut.  

CEO MatahariMall Hadi Wenas dalam rilisnya mengungkapkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk melancarkan strategi bisnisnya mengusung konsep O2O pertama di Asia Tenggara.

”Modal ini memungkinkan kami fokus menjalankan bisnis tanpa gangguan untuk mencapai tujuan yang kami percayai untuk mendominasi eCommerce di Indonesia. Ini merupakan peluang terbesar di Asia Tenggara,” paparnya.

Menurutnya, masuknya pinjaman itu menjadikan MatahariMall sebagai perusahaan ecommerce dengan valuasi terbesar di Indonesia.  

MatahariMall didukung oleh perusahaan ritel multiformat, yaitu Lippo Group yang juga mengelola Matahari Department Store dan Hypermart.

Sebelumnya, Lippo Group mengumumkan menanamkan modal sebesar US$500 juta untuk menghasilkan perusahaan eCommerce, dengan target penjualan sebesar US$1 miliar.

MatahariMall.com juga diperkuat sejumlah punggawa top seperti Chairman Emirsyah Satar, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO PT Garuda Indonesia; dan Vice Chairman Rudy Ramawy, yang sebelumnya adalah country director Google Indonesia.

Managing Director dan Head of Technology, Media & Telecommunications Credit Suisse untuk Asia-Pasifik, Jan Metzger, mengatakan eCommerce memiliki kekuatan untuk mengubah industri ritel, dan Indonesia mewakili peluang pasar yang besar.

”Grup ini memiliki skala dan keahlian untuk memosisikan diri sebagai pemain di dunia ecommerce . Pasalnya, Lippo konsisten dalam membangun perusahaan di berbagai sektor, seperti properti, ritel, jasa kesehatan, dan televisi berbayar,” ungkapnya.

Head of Southeast Asia Investment Banking, Bank of America Merrill Lynch, Chris Gammons menambahkan, hal tersebut ditopang oleh tiga tren, yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat, tren urbanisasi, dan adopsi teknologi yang cepat.

Hingga saat ini, India dan Tiongkok masih menjadi pasar dengan pertumbuhan paling pesat ecommerce di Asia.  

Data dari Frost & Sullivan, menyebutkan pada tahun 2025 nanti Tiongkok akan mengalahkan India, menjadi negara berpotensi terbesar di Asia. Dengan prediksi pergeseran posisi yang menempatkan India ke posisi dua, Indonesia akan mengisi posisi ketiga terbesar di Asia.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year