E-commerce Indonesia Butuh Banyak Pemain Besar

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) –  Industri e-commerce di Indonesia butuh kedatangan pemain-pemain besar dari mancanegara agar bisa mengakselerasi pertumbuhan di masyarakat.

“Masa-masa sekarang bagi pemain e-commerce adalah kooperasi. Semua bekerjasama untuk menumbuhkan sektor ini, tak ada persaingan. Kami tahu AliExpress mau agresif di Indonesia, itu bagus. Kalau bisa makin banyak pemain global datang untuk mengakselerasi pertumbuhan e-commerce di Indonesia,” ungkap CEO XL Planet Junsung Lee ketika ditemui di kantornya, belum lama ini.

XL Planet adalah portal marketplace besutan XL Axiata dan SK Planet yang akan berusia satu tahun pada Maret mendatang. (Baca juga: Rahasia Elevenia Menembus Top 5)

Menurutnya, saat ini kondisi e-commerce Indonesia masih tahap basic dimana semua service belum stabil.

“Banyak pekerjaan berat harus dilakukan. Misalnya, membangun kepercayaan pelanggan dan merchant, menyediakan produk yang bagus, nyaman, tarif kompetitif, dan lebih banyak manfaat. Makin banyak pemain berdatangan, akan lebih cepat semua itu dikerjakan,” katanya.

Diprediksinya, lima hingga 10 tahun lagi barulah e-commerce di Indonesia bisa benar-benar dimonetisasi menjadi bisnis yang berkelanjutan bagi pelaku usahanya.

“Kalau Jakarta, mungkin bisa lebih cepat mengingat infrastruktur dan masyarakatnya lebih siap. Saat ini di Indonesia, e-commerce itu baru mengambil sekitar 1% dari total bisnis ritel, di Korea Selatan sudah di atas 10%,” katanya.

Diungkapkannya, jika melihat dari payment yang terjadi nilai e-commerce tak lebih dari Rp 7 triliun. “Boleh saja ada yang bilang US$ 10 miliar atau US$ 12 miliar per tahun, tetapi kenyataan jika melihat dari payment sebesar itu per tahunnya,” tegasnya.

Chief Financial Officer Elevenia Lila Nirmandari menambahkan, kompetitor utama dari pemain online adalah pasar offline.

“Inilah pesaing utama pemain online sekarang. Karena itu kami tak ada masalah jika merchant membuka toko di portal lainnya selain di elevenia. Harapan kami makin banyak yang migrasi ke online para pedagang offline ini. Tahapan yang panjang ini kami harapkan ada insentif dari pemerintah, seperti keringanan pajak atau lainnya,” tutupnya.(dn)