telkomsel halo

Bisnis e-commerce Banyak Diincar Dedemit Maya

10:29:14 | 06 Jan 2015
Bisnis e-commerce Banyak Diincar Dedemit Maya
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Seiring terus naiknya pamor e-commerce di kawasan Asia Pasifik, para dedemit maya pun mulai lebih agresif mengincar sistem teknologi informasi dari portal online retail.

Dilansir  Telecom Asia belum lama ini. lembaga riset ESET memprediksi beberapa sasaran dari hacker ke industri online untuk 2015 yang nilai pasarnya mencapai US$ 525,5 miliar di kawasan Asia Pasifik.

“Sasaran utama adalah aplikasi  yang banyak digunakan untuk kegiatansosial,” ungkap Kepala Penelitian Lab ESET di Amerika Latin, Pablo Ramos.

Sasaran lainnya adalah sistem pembayaran digital yang banyak diincar oleh malware.“Tren pembayaran digital menjadikan banyak yang mengincar untuk mendapatkan keuntungan secara melanggar hukum. Tahun lalu sistem pembayaran digital bitcoins dan Dogecoins berhasil dijebol dengan kerugian US$ 600 ribu,” katanya.

Sasaran lain yang diincar dedemit maya adalah Internet Of Things (IoT) yang mulai banyak diadopsi pengguna secara global. Perangkat smart TV dan Conncected car menjadi yang banyak diincar oleh malware.

Seperti diketahui, e-commerce memang tengah menjadi fenomena di Asia Pasifik. Banyak investor mulai mengalihkan dana ke sektor ini. Terlihat dari dana segar yang didapat perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Wanda E-Commerce, sebesar US$ 161 juta setelah merealisasikan kerja sama dengan Centec Network dan Xude Rendao.     

Saat ini, Wanda memiliki jaringan secara offline konsumen terbesar di dunia, dengan 1,5 juta pelanggan pada tahun 2014 dan diperkirakan tumbuh hingga mencapai 6 miliar pelanggan pada tahun 2020.  

Di Indonesia, e-commerce juga tengah bersinar. Berdasarkan studi TNS Online Shopper Study Indonesia, pada 2016 bisnis e-commerce di Indonesia tumbuh menjadi US$ 25 miliar.  

Pada kuartal IV tahun lalu, perusahaan e-commerce asal Indonesia, Tokopedia, mendapatkan pendanaan US$ 100 juta (Rp 1,2 triliun) dari SoftBankInternet and Media Inc (SIMI) dan Sequoia Capital.

Varian pemain di e-commmerce Indonesia makin menarik karena vendor handset juga mulai bermain di segmen ini lebih serius. Misalnya, PT SpeedUp Technology tengah mematangkan penjualan melalui platform  e-commerce setelah menjajaki model TV shopping untuk produk tablet pada semester II tahun lalu.   

Asus juga telah meluncurkan portal e-commerce untuk menjangkau permintaan di beberapa daerah yang tidak terjangkau ritel.  Asus secara khusus menggandeng penyedia solusi e-commerce asal Taiwan, yakni Uitox. Untuk tahap awal ini, Asus memberikan pengiriman gratis untuk 54 kota yang ada di Jawa dan Bali dengan menggunakan layanan JNE.

Terakhir, Smartfren juga masuk ke bisnis ini dengan Pop Shop (Baca juga: Smartfren andalkan Pop Shop).Langkah ini mengikuti jejak operator lain seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year