e-commerce Diperkirakan Terus Bersinar di 2015

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kinclongnya kinerja e-commerce sepanjang 2014 diperkirakan berlanjut ke 2015 di Indonesia.

Jika pada 2014 diperkirakan ada peningkatan sebesar 45,1% nilai transaksi e-commerce di Indoensia, pada 2015 diprediksi bisa menembus US$ 10 miliar.

Director of Rakuten Asia Pte Ltd, Head of Business Development Division, dan Country Head Indonesia Masaya Ueno memperkirakan ada enam hal yang bisa memicu e-commerce tetap kinclong di 2015.

Pertama, perdagangan lintas-batas semakin cepat karena marketplace global memungkinkan konsumen membeli dari peritel mana saja di dunia.

Kedua, pengalaman ritel mendorong kesetiaan konsumen dimana peritel akan membawa penawaran-penawaran unik mereka di bawah satu atap.

Ketiga,  social shopping akan memainkan peran yang semakin penting dalam proses belanja, mempengaruhi tahapan pencarian produk hingga keputusan pembelian. Di tahun 2015,  teknik online marketing akan semakin penting untuk meraih mindshare konsumen.  

Keempat,  m-commerce akan terus tumbuh cepat.Di 2014 diperkirakan 25% konsumen di Indonesia menggunakan perangkat mobile, angka ini bisa terus tumbuh di 2015.

Kelima, kompetisi yang semakin intensif pada semua level dimana selain pemain lokal, pemain e-commerce regional dan global juga bakal semakin agresif di Indonesia. Keenam, pertumbuhan konsumen dan merchant di luar Jakarta.

Sebelumnya, Managing Director Mountain SEA Ventures Andy Zain mengungkapkan penetrasi e-commerce di Indonesia saat ini ternyata baru mencapai sekitar 1%, bandingkan dengan negara-negara berkembang lain yang sudah mencapai angka 20%.

Menurut Andy, e-commerce  di Indonesia bisa meningkat 20 kali lipat dengan potensi transaksi hingga US$ 565 miliar dalam kurun waktu hingga lima tahun ke depan.

Syarat melesatnya transaksi e-commerce adalah adanya teknologi finansial yang memadai untuk pembayaran.  Secara umum hambatan e-commerce di Indonesia adalah infrastruktur internet, logistik, dan model pembayaran online yang masih terkotak-kotak.(ak)