telkomsel halo

Muhammadiyah Gandeng PDS untuk e-Money

12:52:59 | 09 Nov 2014
Muhammadiyah Gandeng PDS untuk e-Money
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  Muhammadiyah melalui Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat menggandeng PT Peruri Digital Security (PDS) untuk menggelar uang elektronik atau e-money di lingkungan sendiri.

Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafrudin Anhar menjelaskan, implementasi e-money ini sebagai dukungan organisasi terhadap sistem keuangan yang inklusif dan langkah awal Muhammadiyah mendesain peredaran uang warga Muhammadiyah agar berputar di lingkungan sendiri. Sehingga konsep uang dari, untuk, dan oleh warga Muhammadiyah bisa terwujud.

“Jadi, e-money Muhammadiyah ini nantinya dilansir berupa uang komunitas. Pelaksanaannya akan dimulai dari beberapa komunitas amal usaha seperti kampus-kampus, rumah sakit, sekolah dan warga Pimpinan Cabang Muhammadiyah,” katanya.

Sekadar diketahui, Muhammadiyah salah satu organisasi dengan jumlah anggota dan simpatisan terbesar di Indonesia. Diperkirakan ada 70 juta orang yang sebagian besar adalah termasuk kategori kelas menengah sangat familiar dengan perubahan dan perkembangan teknologi.

Sebelumnya, dalam rangka memacu keuangan inklusi, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (BKF), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bersama memberdayakan perbankan syariah.

Potensi Islamic Financial Inclusion Indonesia besar mengingat 87% seluruh masyarakat Indonesia adalah Muslim. Pihak-pihak yang terintegrasi tengah menyusun Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) guna menjaring masyarakat kelas bawah untuk turut berkontribusi dalam industri keuangan syariah.

Program SNKI meliputi edukasi keuangan nasional, pemanfaatan TabunganKu.Per Agustus 2014, jumlah rekening TabunganKu tercatat sebanyak 12,34 juta rekening. Jumlah ini meningkat 1,72 juta per akhir tahun 2013.

Di samping itu, membuka akses di daerah terpencil melalui implementasi Layanan Keuangan Digital (LKD), pengembangan program G2P, dan mengembangkan proyek Financial Identity Number (FIN).

Saat ini, hanya 48%  dari total rumah tangga di Indonesia yang memiliki tabungan di bank, lembaga keuangan non-bank dan non lembaga keuangan. Artinya, ada 52%  rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki tabungan sama sekali.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year