telkomsel halo

Software Bajakan Masih Dominasi Komputer Pribadi

13:27:04 | 28 Jun 2014
Software Bajakan Masih Dominasi Komputer Pribadi
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Pengunaan software bajakan masih merajalela di komputer pribadi walau masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi masalah keamanan dari perangkatnya.

Survei Business Software Alliance (BSA) Global Software terbaru menyatakan 84% dari seluruh software yang dipasang pada komputer-komputer pribadi di Indonesia selama tahun 2013 justru tidak berlisensi secara benar.

Kerugian bisnis bagi produsen software asli akibat penggunaan software tidak berlisensi itu bernilai Rp 17,3 triliun (US$ 1,46 miliar) pada tahun 2013.Angka ini hanya menurun dua% dibandingkan temuan tahun 2011.

Padahal, pengguna komputer menilai, risiko ancaman keamanan dari malware adalah alasan utama untuk tidak menggunakan software ilegal, yang tidak berlisensi atau bajakan.Perhatian utama pengguna adalah masalah pembobolan oleh hacker dan kehilangan data.

Di tingkat global, persentase komputer pribadi yang dipasangi software tidak berlisensi telah meningkat dari 42% pada tahun 2011 menjadi 43% pada 2013.

Kondisi ini terjadi karena penggunaan komputer pribadi di negara-negara berkembang, dimana penggunaan software tidak berlisensi paling banyak terjadi, terus meningkat menjadi bagian mayoritas dari seluruh computer pribadi yang dioperasikan di dunia.

Nilai komersial dari software tidak berlinsensi yang dipasang pada komputer pribadi bernilai total US$ 62,7 miliar di seluruh dunia pada tahun 2013.

Asia Pasifik adalah kawasan dengan tingkat pemasangan software tidak berlisensi pada komputer pribadi yang terbanyak selama tahun 2013, sehingga mencapai 62%. Ini berarti kenaikan dua persen dari catatan tahun 2011, dengan nilai komersial dari pemasangan software tidak berlisensi di sana mencapai US$ 21 miliar.

"Kebanyakan orang tidak tahu apa yang dipasang ke dalam sistem komputer mereka. Itulah yang harus diubah," kata Presiden dan CEO BSA, Victoria Espinel, belum  lama ini.

Survey BSA Global Software dilakukan setiap dua tahun untuk BSA oleh lembaga riset pasar International Data Corporation (IDC), tahun ini mewawancarai pengguna komputer di 34 pasar termasuk hampir 22.000 konsumen dan perusahaan pengguna komputer pribadi(PC) serta lebih dari 2.000 manajer Teknologi Informasi.

Alasan  
Alasan utama yang diungkapkan para pengguna komputer di seluruh dunia untuk tidak menggunakan perangkat lunak yang tidak berlisensi adalah menghindari ancaman keamanan dari malware.

Di antara risiko-risiko yang terkait dengan software tidak berlisensi, 64% pengguna komputer di dunia paling mencemaskan terbukanya akses masuk secara gelap bagi para hacker serta 59% lainnya mencemaskan risiko kehilangan data.

Para manajer TI di seluruh dunia mengungkapkan kecemasan yang dapat dimengerti bahwa software tidak berlisensi dapat menyebabkan kerusakan. Namun tidak sampai separuh dari mereka yang mengaku yakin software yang digunakan di perusahaan mereka memang asli dan berlisensi dengan benar.

"Hanya 35% perusahaan yang disurvei telah memiliki peraturan tertulis, yang mewajibkan penggunaan software asli dan berlisensi dengan benar,” katanya.

Disarankannya, perusahaan-perusahaan mempertimbangkan program pengelolaan aset software (Software Asset Management /SAM) yang lebih kokoh, dengan mengikuti pedoman-pedoman yang diakui secara internasional.

"Program pengelolaan asset software ini dapat memberikan manfaat yang besar, dengan memastikan adanya kontrol yang memadai untuk mengawasi secara penuh terhadap apa yang dipasang ke dalam suatu jaringan system computer,” kata Espinel.

Direktur Senior untuk Program Kepatuhan BSA Asia Pasifik, Roland Chan menambahkan, tentang tidak adanya hubungan antara kesadaran tentang bahaya- bahaya penggunaan software tidak berlisensi dan langkah-langkah nyata yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kalangan bisnis harus dingatkan bahwa software adalah aset strategis bagi setiap organisasi membantu mereka membuat produk, memberikan pelayanan, mengelola operasi di dalam perusahaan dan menjalankan bisnis di pasar dunia," katanya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year