Layanan Data Tumbuh 19,3% di Asia Pasifik

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Lembaga riset IDC memprediksi pertumbuhan tahunan dari layanan data bagi operator di Asia Pasifik bisa mencapai 19,3% dari 2012 hingga 2017.

Di tengah tumbuhnya jasa data,  layanan suara hanya akan tumbuh secara tahunan di angka 2,5%. Sementara untuk jasa Suara dan MMS akan terpukul karena agresifnya operator membangun infrastruktur data dimana hingga 2017 mengalami penurunan pendapatan 7% dari US$ 27,8 miliarmenjadi US$  19,5 miliar di 2017 untuk kawasan Asia Pasifik, dimana Jepang tak dimasukkan dalam hitungan.

Menurut IDC, terdapat tiga hal  yang memicu naiknya pamor  layanan data yakni penterasi dari smartphone dengan harga terjangkau, penggelaran jaringan 3G dan keluarnya lisensi LTE, serta perilaku pengguna yang kecanduan aplikasi dari pemain Over The Top (OTT).

"Pertumbuhan layanan data di 2014 akan terus kuat dan bisa mencapai nilai pasar US$ 141,2 miliar pada 2017  nanti di Asia Pasifik. Pengguna LTE akan tumbuh secara tahunan 44,3% dimana Singapura akan memimpin dengan pertumbuhan 103% pada 2017 mendatang di kawasan Asia Pasifik,"ungkap Senior Research Manager at IDC Asia/Pacific Telecommunication Group Ashadi Cahyadi seperti dikutip Cellular-News, kemarin.

Dikatakannya, operator masih mengalami masalah seiring tumbuhnya layanan data yakni investasi yang dikeluarkan besar, sementara penndapatan tertekan oleh apliasi milik OTT.

"Seperti di pasar lainnya, tingginya mobile broadband memunculkan isu bandwitdh yang terbatas.  Operator harus memahami kebutuhan pengguna agar tak terjebak dalam penawaran layanan unlimited,"katanya.

Dalam laporan IDC Asia/Pacific Semiannual Telecom Services Tracker semester pertama 2013 dikatakan nilai pasar seluler di Asia Pasifik di luar Jepang pada 2014 mencapai US$ 271,4 miliar. China dan India akan memiliki pangsa pasar yang besar, sementara Indonesia, Thailand, dan Filipina adalah tiga negara yang akan memimpin pertumbuhan di 2014 ini.(wn)