telkomsel halo

Telkom Bidik Layani Remitansi Internasional Rp 300 miliar

14:52:34 | 11 May 2014
Telkom Bidik Layani Remitansi Internasional Rp 300 miliar
Suasana peluncuran Delima (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membidik melayani sekitar Rp 300 miliar transaksi remitansi internasional pada tahun ini.

“Tahun ini kita bidik bisa melayani transaksi remitansi internasional sekitar Rp 300 miliar. Sekitar 66% atau Rp 200 miliar akan dilayani pengiriman uang dari Hong Kong,” ungkap Direktur Enterprise dan Bussines Service Telkom  M. Awaluddin di Jakarta, Minggu (11/5).

Dijelaskannya, Telkom akan melayani remitansi melalui produk Delivery Money Access (Delima). Sebagai produk e-Money, Delima memiliki dua  jenis layanan, yakni : layanan Remittance dan layanan Payment Point Online (MPO).

Layanan Remittance adalah layanan pengiriman uang, global maupun domestik dimana pengirim dan penerima tidak harus memiliki rekening di Bank. Sedangkan layanan Payment Point Online (MPO) adalah layanan yang memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran berbagai macam tagihan maupun pembelian secara online.

Saat ini layanan Remittance untuk internasional sudah berjalan di Hong Kong maupun domestik dilakukan melalui mekanisme cash to bank (Pengiriman uang secara cash dan penerimaan dapat dilakukan di seluruh bank di Indonesia).

Untuk melayani kepentingan masyarakat yang tidak mempunyai rekening Bank atau jauh dari jangkauan layanan bank, maka dikembangkan layanan cash to cash (penerimaan dapat dilakukan diloket non bank).

Layanan cash to cash ini diselenggarakan oleh Telkom bekerjasama dengan Pegadaian, dimana masyarakat bisa mengirim dan menerima uang di seluruh Kantor Pelayanan Pegadaian yang berjumlah sekitar 4.700 lokasi.

Selain dengan Pegadaian,  untuk domestik pengembangan loket-loket dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa pihak, sehingga di akhir tahun 2014 diharapkan tersedia 35.000 Electronic Delivery Financial Agent (EDFA) yang saat ini sudah tersedia sebanyak 12.778 EDFA.

Diungkapkan Pria Berkumis ini, sejak Januari 2014 hingga Mei 2014 sudah ada dilayani sekitar 21 ribuan transaksi yang setara dengan Rp 50 miliar.

“Kita baru gelar remitansi internasional di Hong Kong berkerjasama dengan Chandra Remittance pada pertengahan September 2013. Tahun lalu itu dilayani sekitar Rp 25 miliar transaksi. Kita maunya pas Lebaran dari Hong Kong sudah tembus transaksi dilayani setara Rp 100 miliar,” kata Pria yang baru saja menunaikan ibadah Umroh ini.  

Sayangnya, walau nilai transaksi yang dilayani besar, pemain sekelas Telkom hanya menikmati secuil keuntungan dari layanan ini. Salah satunya dari fee per transaksi. Telkom belum mengambil untung dari selisih kurs.

Direktur Utama Finnet Indonesia Otong Iip mengungkapkan, perseroan hanya mengambil fee sekitar 0,5% dari nilai transaksi yang dilayaninya. “Jangan lihat besar margin, kita ada misi lain yakni melayani pahlawan devisa kita di luar negeri agar mudah mengirimkan uang ke tanah air,” kilahnya.

Awal menambahkan, bagi Telkom tak penting pendapatan yang bisa didapat dari melayani remitansi internasional. "Tidak penting berapa yang Telkom dapat, paling penting itu footprint-nya. Delima ini dari dulu banyak bermain di tataran wacana, sekarang kita bikin go live dan menjadi uang," tegasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year