ATSI Terbelah Sikapi Tata Ulang Distribusi Sim Card

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dikabarkan terbelah menyikapi tata ulang distribusi Sim Card yang diminta regulator.

“Tepatnya bukan terbelah. Namanya organisasi kan biasa diskusi menuju satu keputusan. Ini sedang diskusi dan kajian, biasa ada suara berbeda, tetapi nanti semua satu,” bantah Ketua Umum ATSI Alexander Rusli, kemarin.

Diungkapkannya, para operator ada yang menyikapi tata ulang distribusi secara soft atau ketat. “Intinya, semua mendukung tata ulang distribusi kartu perdana, tetapi diskusi itu cara implementasinya. Ada yang minta dijalankan secara soft, ada pula yang langsung ketat,” jelasnya.

Dijelaskannya, pokok masalah dari tata ulang distribusi adalah keharusan aktivasi di outlet atau retailer terdaftar. Padahal, rantai distribusi itu tidak dibawah pembinaan langsung operator atau distributor. 

“Kami sudah bicara dengan distributor besar, mereka juga kewalahan jika harus mengawasi hingga tingkat outlet. Ini harus dicari jalan keluarnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, regulator telekomunikasi  memaksa operator menata kembali distribusi kartu perdana prabayar dan registrasi ulang pengguna aktif sesuai Peraturan Menteri Kominfo No 23 Tahun 2005 tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

Telkomsel meminta masa transisi, sementara XL mendesak tata ulang harus dilakukan serentak.(id)