telkomsel halo

Indonesia Butuh Design Network Nasional

10:27:23 | 10 Apr 2014
Indonesia Butuh Design Network Nasional
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia membutuhkan design network nasional guna mendorong percepatan akses broadband.

“Kita tidak ada design network nasional. Masing-masing operator membangun sesuai rencana bisnisnya, hasilnya untuk area remote tak tersentuh banyak oleh broadband,” ungkap Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono, kemarin.

Disarankannya, ada pembagian yang jelas ke depannya untuk fokus pembangunan di area remote dengan membebankan ke satu pemain jaringan, sedangkan harga sewa kapasitas bagi pemain layanan diatur oleh pemerintah. 

“Kalau tidak ada yang ditugaskan membangun jaringan, tak jalan. Selama ini baru Telkom yang masuk sampai ke remote di Kawasan Timur Indonesia. Sudah saatnya itu lisensi disetop pemberiannya dan fokus menata dulu jumlah pemain, tidak hanya ditataran penyedia layanan, tetapi juga jaringan,” tegasnya.

Konsolidasi
Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengakui untuk area remote tidak dibutuhkan ada banyak pemain jaringan sekaligus penyedia layanan. “Sebaiknya ada satu pemain jaringan saja. Kalau memang sudha banyak dirasionalisasi setelah itu dikonsolidasikan. Ini agar terjadi efisiensi,” katanya.

Direktur Network & Solution Telkom Rizkan Chandra menegaskan, Telkom dalam membangun jaringan visinya bukan hanya untuk perseroan. “Kami memiliki program Indonesia Digital Network (IDN). Judulnya saja sudah Indonesia, artinya ini untuk negara. Kalau soal sharing infrastruktur, kita siap, tetapi harus sesuai dengan proses bisnis yang ada,” tegasnya.

Sementara Direktur Utama Biznet Adi Kusma mengungkapkan, penggunaan infrastruktur bersama bisa dijalankan  apabila seluruh operator mempunyai visi yang sama. 

“Kebanyakan kendalanya ini bukan hal teknis, melainkan hal politis, baik secara bisnis atau hal lainnya. Kalau memang dengan infrastructure sharing model bisnisnya saling menguntungkan, tentu saja akan berjalan dengan baik. Seperti halnya di industri perbankan, ATM sharing sudah berjalan dengan baik,” katanya.

Menurutnya, jika Indonesia bisa menggunakan design network bersama dan mengimplementasikannya, bisa menghemat devisa. Karena hampir seluruh perangkat telekomunikasi, baik aktif maupun pasif berasal dari impor luar negeri. 
“Hanya komponen tenaga kerja saja yang merupakan konten lokal di industri telekomunikasi. Bagi pemasok perangkat tentunya mereka tidak suka, karena berarti jumlah market perangkat akan jauh berkurang karena infrastructure sharing ini,” katanya.

Ditambahkannya, sebagai penyedia jaringan dan layanan, Biznet  sangat berminat apabila skema infrastructure sharing dapat dijalankan dengan baik dan adil. 

“Seperti beberapa case di luar negeri beberapa operator dibagi cakupan beberapa zona yang berisi market bagus dan market yang kurang. Dari situ masing-masing dapat melakukan infrastructure sharing sehingga dapat mencakup seluruh daerah,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year