Lintasarta Siap Geber Bisnis VSAT

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) akan menggeber bisnis layanan very small apenture terminal (VSAT) dengan menawarkan Lintasarta Sea Star. 

Lintasarta Sea Star adalah layanan komunikasi dengan teknologi satelit yang ditempatkan pada rig atau anjungan minyak di lepas pantai. Layanan ini bisa menyebabkan pelanggan dapat melakukan banyak jenis komunikasi seperti data, suara, termasuk video.

Service level availability (SLA) untuk produk ini mencapai  99,5% dengan lokasi sales support di tujuh kota besar, seperti Jakarta, Medan, Duri, Balikpapan, Surabaya, Makassar, dan Jayapura.

“Kami membidik pasar oil and gas untuk layanan ini. Kita sewa transponder dari  satelit Telkom-2  dan Palapa-D milik Indosat.  Konten lokalnya lumayan tinggi dari layanan ini,” ungkap General Manager Commerce Lintasarta Herry Waldi Wilmar, kemarin.

Dijelaskannya,  biaya berlangganan produk terbaru ini sekitar sekitar US$ 6.000-US$ 19.000 per bulan. Ditargetkan  layanan terbaru ini mencatat penjualan Rp 3 miliar dari enam perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia. Sedangkan dari total layanan VSAT tahun ini dibidik pendapatan sekitar Rp 30 miliar.

Dalam catatan, Lintasarta membidik omzet total tumbuh dobel digit pada tahun ini dengan andalan di bisnis  value added service (VAS) dan komunikasi data. 

Bisnis VAS berkontribusi sekitar  5%-10% terhadap pendapatan usaha, sedangkan sisanya dipasok komunikasi data.  Layanan VAS terdiri dari yakni  layanan data center, managed service, dan cloud. Sementara layanan komunikasi data, seperti layanan high speed leased line (fiber optik), frame relay, VSAT, dan IPVPN.

Lebih seriusnya Lintasarta menggeber bisnis VSAT di sektor Oil and Gas menjadikan persaingan dengan Patrakom yang sahamnya baru dikuasai Telkom tahun lalu menjadi sengit.(ss)