telkomsel halo

Ini Profil Shopper Online di Indonesia

09:59:31 | 02 Apr 2014
 Ini Profil Shopper Online di Indonesia
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pertumbuhan belanja online di Indonesia memang menjanjikan.

Setidaknya itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Google Indonesia bekerjasama dengan TNS (Taylor Nelson Sofres) tentang perilaku  shopper online di negeri ini. 

Riset  dilakukan kepada 1.300 masyarakat Indonesia yang memiliki akses internet di 12 kota besar seperti Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Padang, Manado, Makassar, Pontianak, Banjarmasin, dan  Jakarta.

Responden dibagi menjadi empat grup yakni  pembelanja online recent (pernah berbelanja online dalam satu bulan terakhir), pembelanja online non-recent (pernah berbelanja online lebih dari 6 bulan lalu), pembelanja non-online (tidak pernah berbelanja online) dan penjual (pernah menjual secara online). 

Hasilnya,  satu dari  dua pembelanja non-online tertarik untuk mencoba berbelanja online. Sedangkan satu dari dua orang Indonesia yang sudah online tetapi belum pernah berbelanja online akan berbelanja online dalam 12 bulan ke depan.

"Dua dari lima masyarakat Indonesia yang sudah online namun belum pernah berbelanja online, akan mempertimbangkan untuk membeli pakaian secara online. Selain itu, shopper online di Indonesia ini cerdas dan kritis," ungkap Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy, kemarin.

Dikatakannya, para shopper online akan bereaksi setelah melihat iklan online dengan melakukan riset. Sekitar 79% shopper online melakukan tindakan langsung setelah melihat iklan online dan 85% menggunakan informasi dari iklan ketika melakukan riset produk.  

Untuk melakukan riset dari produk yang diiklankan sebanyak 41% responden  menggunakan search engine, 37% menggunakan jejaring sosial, 20% situs retailer atau toko dan 14% dari situs berita atau majalah.

Sementara CEO Blibli.com Kusumo Martanto  mengatakan banyak orang memilih untuk belanja online karena menghargai waktu. “Shopper online  di Indonesia  mengutamakan kenyamanan dibandingkan harga yang murah. Ini bisa jadi karena demografi kelompok usia produktif di Indonesia besar, sehingga maunya praktis,” pungkasnya.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year