telkomsel halo

Laba Bersih Tumbuh 10,5%, Telkom Pimpin Pertumbuhan di 2013

11:37:21 | 07 Mar 2014
Laba Bersih Tumbuh 10,5%, Telkom Pimpin Pertumbuhan di 2013
Arief Yahya (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berhasil memimpin pertumbuhan industri telekomunikasi nasional dengan mencatat kinerja setara dengan industri

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berhasil membukukan pertumbuhan untuk laba bersih 10,5% dan pendapatan 7,5% sepanjang 2013.

Persentase itu mengalahkan Indosat yang hanya mengalami pertumbuhan pendapatan 6,4% dengan kondisi bottom line merugi, sedangkan XL mengalami stagnan di operasional dan keuntungan turun dobel digit sepanjang 2013.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengungkapkan perseroan sepanjang 2013 membukukan keuntungan Rp 14,2 triliun naik  10,5% dari Rp 12,85 triliun di tahun sebelumnya. Adapun, laba per sahamnya turut naik dari Rp 133,84 menjadi Rp 147,42.

“Kinerja  operasional  dan keuangan  Telkom  selama  tahun  2013  memperlihatkan  kemampuan perusahaan  untuk terus  berkembang  di  tengah  kondisi  persaingan  industri  telekomunikasi  di Indonesia yang semakin ketat,” kata Pria yang akrab disapa AY itu.

Sampai dengan akhir tahun 2013 ini, pendapatan usaha Telkom meningkat sebesar 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 77,143 triliun menjadi Rp 83,0 triliun. Hal ini  seiring dengan pertumbuhan pendapatan usaha anak perusahaan yaitu Telkomsel sebesar dua digit yaitu  10,1%.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA)  tumbuh 5,1%  dari Rp 39,757 triliun di 2012 menjadi Rp 41,8 triliun di 2013.

Pendapatan tahun buku 2013 masih didominasi oleh voice bisnis selular yang berkontribusi 38,7% terhadap  total  pendapatan  perusahaan.  Data,  internet  dan   layanan  IT  berada  di  nomor  dua, berkontribusi  sebesar  38,2%.  

Kemudian  diikuti  oleh  pendapatan  voice jaringan  tetap  dengan kontribusi sebesar 11,7%. Kontribusi lainnya sebesar 11,4% adalah dari interkoneksi,jaringan  dan lain-lain.

Pendapatan voice selular sebesar Rp 32,138 triliun atau  meningkat sebesar 4,6% dari periode yang sama tahun  lalu. Sedangkan data, internet dan layanan IT sebesar Rp 31,7 triliun atau meningkat  14,8% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan terjadi di fixed line voice dimana hanya sebesar Rp 9,7 triliun atau turun 9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Emiten Halo-halo ini mengalami kenaikan Beban operasional dan pemeliharan  sebesar   15,1% dibandingkan tahun  lalu menjadi Rp19,3 triliun, yang  antara  lain disebabkan oleh percepatan penyebaran BTS Telkomsel untuk antisipasi pertumbuhan penggunaan mobile broadband.

Namun, Telkom mampu menekan beban lain-lainnya hingga turun 74,73% dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 480 miliar. Telkom pun harus menelan kenaikan rugi selisih kurs hingga 31,7% dari Rp 189 miliar ke posisi Rp 249 miliar.

Utang yang dimiliki Telkom  bertambah 13,8% dari Rp 44,39 triliun menjadi Rp 50,52 triliun di penghujung tahun kemarin. Di situ, utang jangka pendeknya tercatat Rp 28,42 triliun. Sedangkan, utang jangka panjangnya yakni Rp 22,09 triliun.

Tetapi, ekuitas Telkom mampu naik 15,6% Rp 66,97 triliun ke posisi Rp 77,42 triliun. Sehingga, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity (DER) emiten halo-halo ini pun masih aman di angka 0,65 kali.

Data Pendorong
"Layanan   data,  khususnya  mobile data, merupakan growth driver Telkom Group pada tahun 2013 dengan pertumbuhan sebesar 35,6% dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya.

Hingga 2013, pengguna  layanan Fixed Broadband meningkat sebesar 28.7% dari periode yang  sama tahun sebelumnya menjadi 3 juta pelanggan.

Pengguna layanan mobile data juga meningkat sebesar 10,8% dari periode yang sarna tahun lalu menjadi 60,5 juta  pengguna. Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 10,5 triliun dari layanan data, meningkat sebesar 35,6% dari tahun lalu.Total layanan mobile data dan pendapatan fixed  broadband meningkat sebesar   25,6% dari tahun lalu menjadi Rp15,1 triliun.
 
"Kami berharap Telkomsel dapat terus meningkatkan performansinya secara konsisten dengan terus menggali peluang bisnis legacy yaitu voice dan sms, memperkuat bisnis utama yaitu mobile broadband serta meningkatkan platform dan bisnis digital,” harapnya.

Sedangkan pada  bisnis jaringan  tetap, lanjutnya, Telkom  terus  mengembangkan program Indonesia  Digital Network (IDN).  Pada  Id­ Access,  sampai dengan akhir Desember 2013, kapasitas jaringan  akses kami mencapai 8,2 juta, terdiri dari Fiber to the Home (FTTH), Fiber to the Curb (FTTC) dan ADSL.

Disamping itu, Telkom telah melakukan instalasi sebanyak 82,8 ribu titik akses wifi di area publik. Titik akses ini dapat  dinikmati  oleh  para  pelanggan  Telkom dan  Telkomsel.  Sedangkan pada  sisi transport, Telkom  telah menyelesaikan jaringan backbone Id-Ring di seluruh nusantara sepanjang 68,8 ribu kilometer dari target sebanyak 75 ribu kilometer di 2015.

Layak koleksi
Sebelumnya, Analis dari Investa Riset Kiswoyo dalam risetnya menyatakan dari sisi operasi Telkom  tergolong dalam wilayah dominan sehingga relatif lebih mudah melakukan penetrasi pasar dan semakin mengukuhkan perusahaan sebagai leader dibidangnya.

Menurutnya, operasional yang dominan didukung oleh efisiensi TLKM yang paling baik dengan ditandai oleh nilai Sales/Total Aset paling besar diantara sektornya.

Selain itu kemampuan Telkom mendeliver laba dari setiap penjualan (net margin) juga sangat baik sehingga pertumbuhan penjualan selama 1 tahun terakhir secara otomatis juga meningkatkan labanya secara simultan dan konsisten.

“Dari sisi growth bisnis Telkom memang kami nilai paling siap menyambut perrsaingan sehingga tidak aneh jika saham TLKM diburu para fund manager dalam dan luar negeri," katanya.

Selain itu, lanjutnya, saat ini Telkom juga tergolong pada saham paling murah sektor secara valuasi yang ditinjau dari nilai Price Earning (PE) dan dibandingkan dengan nilai PE ratio maka perusahaan telekomunikasi yang paling menjanjikan adalah Telkom,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year