JAKARTA (IndoTelko) - Koneksi perangkat berbasis machine to machine atau M2M diperkirakan mencapai 250 juta unit di pasar global seiring operator menjadikan fitur tersebut sebagai mesin pendapatan.
Berdasarkan kalkulasi GSMA, pada 2013 terdapat sekitar 195 juta perangkat terkoneksi M2M atau tumbuh 40% setiap tahunnya. M2M sendiri diperkirakan menyumbang sekitar 2,8% koneksi global pada 2013.
"Sekarang ini tren dii dunia adalah semua perangkat saling terkoneksi. Bagi operator sendiri, M2M telah menjadi salah satu fokus untuk meningkatkan pendapatan," kata Chief Strategy Officer GSMA Hyunmi Yang seperti dikutip Cellular-News, belum lama ini.
Dikatakannya, M2M menjadikan operator memiliki peluang untuk memberikan pelayanan diluar koneksi seluler biasa bagi pelanggannya.
Diungkapkannya, saat ini ada sekitar 428 operator atau 40% dari operator di dunia yang menawarkan layanan M2M di 187 negara.Tingginya adopsi itu menunjukkan M2M bergerak dari fase pengenalan ke penggunaan secara massal. Industri otomotif adalah yang palinng tinggi mengadopsi M2M.
Sebelumnya, mulai kuartal keempat tahun lalu,
Telkomsel dan
XL paling gencar memasarkan layanan ini.(ss)