telkomsel halo

Astra Graphia Genjot Pasar UKM

09:49:27 | 23 Dec 2013
Astra Graphia Genjot Pasar UKM
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) akan menggenjot penjualan produk ke pasar usaha kecil menengah (UKM) dengan menargetkan pertumbuhan sebesar 10%.

“Kita akan genjot penjualan printer ke UKM untuk antisipasi depresiasi rupiah terhadap dolar AS pada 2014,” ungkap Chief Executive Planning & Marketing Astra Graphia Kuat Teguh Santoso, kemarin.

Diungkapkannya, saat ini pasar printer low end multifungsi di Indonesia mencapai 14 ribu unit per tahun. Pasar printer khusus UKM termasuk segmen low end multifunction printer dengan kecepatan di bawah 24 pages per minute (ppm).

"Kami mengestimasi pasar printer multifungsi low end tumbuh 10% per tahun, sehingga pada tahun depan mencapai 16 ribu unit. Dari jumlah itu, kita bidik pangsa pasar 25%-30%," katanya.

Mengutip riset International Data Corporation (IDC), pasar printer untuk semua segmen mencapai 200 ribu unit pada  tahun ini dimana sebagian besar berada di segmen low end.

Namun pasar low end terpukul karena depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Alhasil, diprediksi secara umum pasar printer low end  turun 15%-20% pada tahun ini dan tahun depan.

Perseroan  juga meminimalisasi dampak depresiasi rupiah dengan melakukan hedging atau lindung nilai rupiah hingga pertengahan 2014.   

"Untuk produk UKM, kami melakukan strategi tidak melakukan penyesuaian harga akibat pelemahan rupiah. Kami juga memasarkan  printer tipe kecil dengan memperkecil toner yang dipasang, sehingga harganya ekonomis," jelasnya.

Melalui strategi tersebut, perseroan optimistis bisa bertumbuh setara dengan pertumbuhan industri, yakni sekitar 10%. Dari data IDC, saat ini pangsa pasar ASGR berada di posisi dua.

Sebelumnya, Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) mengestimasi belanja teknologi informasi (TI) di Indonesia tumbuh 8%-10% menjadi  Rp 100 triliun pada tahun ini.

Pendorong pertumbuhan tersebut adalah bisnis jasa IT (IT services) yang diestimasi tumbuh 21%-23%.

Belanja perangkat keras atau hardware masih mendominasi pasar, yakni sebesar Rp 86 triliun. Sementara belanja software diperkirakan Rp 3,5 triliun dan IT services Rp 10,3 triliun.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year