telkomsel halo

Indosat Siapkan US$ 50 juta untuk Tender 3G

10:55:39 | 19 Dec 2013
Indosat Siapkan US$ 50 juta untuk Tender 3G
Alexander Rusli (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) menyiapkan dana sekitar US$ 50 juta demi mendapatkan satu blok (setara 5 MHz) frekuensi 3G di 2,1 GHz pada 2014.

"Kami pasti ikut tender 3G tahun depan itu. Kita sudah cadangkan dana sekitar US$ 50 juta untuk membayar up front fee dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi tahun pertama. Angkanya itu  merujuk tender 2012 lalu," ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli, kemarin.

Diungkapkannya, pendanaan nantinya akan berasal dari alokasi belanja modal perseroan sekitar Rp 8 triliun pada tahun depan dimana akan dipasok dari kas internal dan operasional. "“Kita tak mau menambah pinjaman pada tahun 2014. Jika pun ada aksi refinancing untuk mencari suku bunga lebih baik atau mengurangi pinjaman dalam dollar AS yang menekan kinerja bottom line,”jelasnya.
 
Menuruntya, jika pun terjadi pinjaman tahun depan, kemungkinan terbesar mendapatkan fasilitas dari Export Credit Agency (ECA) untuk pendanaan sekitar dua pertiga dari total US$ 200 juta hingga US$ 250 juta bagi pembuatan dan peluncuran satelit Palapa-E.

“Tetapi ini banyak yang memberikan penawaran selain bentuknya ECA dengan bunga lebih menarik. Kita sedang pertimbangkan  

Blok Bersih
Lebih lanjut diungkapkannya, perseroan nantinya  akan mengincar frekuensi yang bersih dari interferensi sinyal PCS 1900 Mhz dalam tender tersebut. "Idealnya itu kami dapat blok 8, itu kan sudah sebelahan dengan dua blok Indosat lainnya di 3G. Kita tidak mau kalau di blok yang kotor (blok 12)," katanya.

Dikatakannya, satu blok tambahan tersebut tak akan buru-buru digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan kapasitas karena prioritas utama pada 2014 adalah menggeber layanan 3G di 900 MHz (U900)."Saya perkirakan blok tambahan itu kalau kita dapat baru bisa dipakai dua tahun lagi. Sekarang kita fokus kepada keberadaan smart device untuk U900 yang masih rendah penetrasinya. Ini agar  modernisasi jaringan menjadi optimal," jelasnya.

Sebelumnya, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Sigit Puspito Wigati menegaskan, tidak ada  jaminan satu blok 3G ke Indosat walau operator ini sudah mengajukan minat sebelum rekomendasi teknis untuk merger XL-Axis dikeluarkan Menkominfo.

“Tak ada jaminan siapa yang akan mendapatkan satu atau dua blok nantinya. Mekanismenya kan nanti tender atau beauty contest. Jika pun ada di simulasi opsi kami buat, itu hanya untuk perhitungan apa yang akan terjadi seandainya satu blok dipakai operator X,” tegasnya.

Sekadar catatan, tender 3G bisa terjadi pada tahun depan karena ditariknya frekuensi milik XL dan Axis masing-masing 5 MHz (blok 8 dan 12). Sejauh ini Telkomsel dan XL masih mengkaji keikutsertaan pada tender tersebut. Telkomsel telah memiliki tiga blok 3G, begitu juga XL-Axis jika merger terealisasi.

Sebagai gambaran, up front fee dan BHP blok 3G pada tender 2006 sebesar Rp 150 miliar, dan pada 2012 mencapai Rp 512 miliar. Kabar beredar mengatakan harga penawaran dasar dari tender 3G pada 2014 nanti akan lebih rendah ketimbang 2012.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year