telkomsel halo

Siasat Telkomsel Memompa Digital Service

13:02:42 | 04 Dec 2013
Siasat Telkomsel Memompa Digital Service
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  Telkomsel sepertinya tidak main-main menggarap pasar beyond broadband di masa depan dengan senjata digital service.

Tak tanggung-tanggung, belanja modal sekitar Rp 120 miliar hingga Rp 195 miliar disiapkan oleh penguas seluler ini untuk mengembangkan ekosistem digital service.

“Bisnis digital service itu tidak hanya memberikan konektivitas ke pelanggan. Tetapi aplikasi dan konten. jadi, sirkularnya itu konektivitas, konten, dan aplikasi. Saya bicara alokasi belanja modal digital service itu diluar membangun infrastruktur 3G tahun depan,” ungkap Direktur Penjualan Telkomsel Mas’ud Khamid, kemarin.

Sekadar catatan, Telkomsel berencana memiliki total belanja modal  Rp 12 triliun – Rp 13 triliun pada 2014. Sekitar 65%-70% belanja modal akan dialokasikan untuk membangun infrasturktur 3G pada 2014.Telkomsel telah memiliki 67 ribu BTS di seluruh wilayah Indonesia. Di tahun 2014 Telkomsel  merencanakan akan membangun sekitar 15 ribu BTS.

Induk usaha Telkomsel, Telkom tengah bersiap mendapatkan fasilitas  pinjaman sindikasi perbankan mencapai Rp 4,5 triliun untuk menopang belanja modal 2014 sekitar Rp 17,8 triliun-  Rp 22,3 triliun alias  20%-25% dari target pendapatan perseroan pada tahun yang sama yakni sekitar Rp 89,1 triliun.Sindikasi perbankan ini terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Negara Indonesia.

“Pembangunan BTS nanti juga memperhatikan sektor industri yang sedang tumbuh seperti perkebunan atau pertambangan. Kita sudah amankan untuk sewa menara dan pembelian peralatan dari depresiasi rupiah,” jelasnya.

Kontribusi
Diperkirakan Mas’ud pada tahun ini digital service akan berkontribusi total omzet sekitar 20%. “Tahun depan naik menjadi 25%-30%, dan 2015 bisa menembus 30%. Saat ini 60% dari kenaikan pendapatan Telkomsel itu dari bisnis data,”ungkapnya.

Menurutnya,  Telkomsel menggeber digital service dipicu dua hal. Pertama, segmen pelanggan yang disasar banyak dari kalangan anak muda (Youth) yang memang membutuhkan digital service. Kedua, pemegang saham yang memiliki kekuatan di infrastruktur dan konten.

Telkom kuat di infrastruktur, sementara Singtel di konten. “Dua kekuatan ini yang kami kawinkan dalam menggarap digital service. Contohnya, kami mengaplikasikan konten milik SingTel di e-commerce, Shopify, untuk meningkatkan trafik data dan stickyness pelanggan,” jelasnya.

Diungkapkannya, Telkomsel memiliki  sekitar 60 juta pelanggan  yang aktif menggunakan Internet, sehingga sudah terbiasa berbelanja secara online.“Adanya Shopify menjadikan pelanggan tak berpindah hanya untuk bermain di e-commerce. Aplikasi ini bisa buka toko online sendiri dengan paket data terjangkau dari Telkomsel. Kami itu mau seperti Softbank dan NTT DoComo,” pungkasnya.

Sekadar catatan, platform Shopify telah masuk pasar Indonesia pada Agustus 2013. Sebelumnya yang digandeng di Indonesia adalah Ideoworks sebagai channel partner.

Shopify merupakan tempat untuk membuat toko online dengan alamat domain dan desain template sesuai keinginan pengguna. Shopify juga menyediakan berbagai metode pembayaran, jasa pengiriman, sampai layanan penyimpanan data di awan (cloud) untuk dokumen yang berkaitan dengan pembelian dan pelanggan.

Telkomsel menyediakan platform Shopify  dengan layanan data hingga iklan digital. Ada tiga kategori layanan yang ditawarkan Telkomsel. Dalam kategori Starter Package, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 210.000 per bulan hingga Rp 2,1 juta per bulan, yang dibundel dengan layanan internet saja.

Kategori Advertising Package, pengguna tidak mendapatkan layanan internet, melainkan hanya mendapatkan layanan iklan digital berupa SMS yang ditargetkan untuk orang tertentu, ataupun iklan SMS berbasis lokasi. Harga yang ditawarkan mulai Rp 460.000 per bulan sampai Rp 3 juta per bulan.

Terakhir, kategori Premium Package yang menyediakan platform Shopify dengan bundel layanan internet dan iklan digital. Harga yang ditawarkan mulai Rp 510.000 per bulan sampai Rp 3,15 juta per bulan.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year