telkomsel halo

XL Kaji Ikut Lelang 3G

07:26:04 | 03 Dec 2013
XL Kaji Ikut Lelang 3G
Hasnul Suhaimi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  –  PT XL Axiata Tbk (XL) tengah mengaji untuk ikut serta dalam lelang blok 3G yang akan dilakukan pemerintah pasca berkonsolidasi dengan Axis.

Lelang frekuensi 3G kali ini menyediakan dua blok di 2,1 GHz  yang merupakan hasil tarikan dari XL dan Axis karena keduanya berkonsolidasi. Dua blok yang ditarik adalah 8 dan 12.

“Adanya lelang merupakan kesempatan  baik bagi kami untuk ikut serta. Namun, semuanya akan sangat tergantung pada kebutuhan spektrum di masa datang,” ungkap President Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi kepada IndoTelko, Selasa (3/12).

Seperti diketahui, keluarnya rekomendasi dari Menkominfo Tifatul Sembiring belum lama ini terhadap konsolidasi XL-Axis menjadikan kepemilikan frekuensi keduanya adalah  frekuensi 3G selebar 15 MHz, 1800 MHz sebanyak 22,5 MHz, dan 900 MHz sekitar 7,5 MHz. Total kepemilikan frekuensi XL-Axis selebar 45 MHz.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Gatot S Dewa Broto mengungkapkan,  lelang frekuensi  3G akan digelar paling cepat di awal-awal 2014 mendatang setelah kedua operator itu melepas dua blok kanalnya sesuai rekomendasi teknis Menkominfo Tifatul Sembiring.

"Memang yang akan ditarik itu ada di blok 8 dan 12. Tapi nantinya mereka akan geser dan menduduki blok 8, 9 dan 10. Blok kosong, 11 dan 12 akan dilelang paling cepat kuartal pertama tahun depan," ungkap Gatot.

Secara terpisah, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M Ridwan Effendi mengaku belum ada persyaratan tender disusun. “Kita belum pleno. Nanti kita atur dulu siapa yang berhak untuk ikut lelang dan lainnya,” jelasnya.

Tak Renegosiasi
Lebih lanjut Hasnul mengungkapkan, perseroan tak melakukan renegosiasi harga saham Axis ke Saudi Telecom Company (STC) walau frekuensi 3G yang ditarik tidak sesuai dengan proposal awal perseroan.

“Tidak ada renegosiasi harga dengan STC. Tetap di US$ 865 juta nilai transaksinya. Soalnya berdasarkan perhitungan teknis dan bisnis nilai frekuensi yang kami miliki itu masih layak untuk pengembangan bisnis ke depan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, dalam Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal untuk membeli  95% saham Axis atau setara 100% saham STC di operator tersebut, terdapat klausul kemungkinan transaksi bisa batal jika jumlah frekuensi yang didapat tidak ideal.

Fitch Ratings dalam kalkulasinya memperkirakan jika akuisisi mulus maka pangsa pasar pendapatan XL yang tadinya di posisi 19%  naik menjadi 22%. Hal ini berarti XL menyalip Indosat yang selama ini menguasai pangsa pasar secara pendapatan sebesar 18%.

Dalam kajian XL, jika frekuensi Axis dikuasai maka penghematan jangka pendek yakni tiga tahun untuk  layanan 2G yakni sebesar  US$ 200 juta, jangka menengah untuk layanan 3G yakni tiga sampai lima tahun sebesar  US$ 200 juta dan untuk Long Term Evolution (LTE) atau lima tahun mendatang sekitar US$ 400 juta.

Kesimpulannya, jika Axis berhasil dibeli maka terjadi pengurangan biaya operasional sekitar  US$ 800 juta  dengan belanja modal pada 2014 dihemat 40%-50% atau ada penurunan sekitar Rp 2 triliun.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year