telkomsel halo

Telin Malaysia Garap Bisnis Konten

09:10:09 | 28 Nov 2013
Telin Malaysia Garap Bisnis Konten
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Telkom International (Sdn Bhd) atau Telin Malaysia mulai melakukan diversifikasi dari produk yang ditawarkannya guna mencapai target omzet RM 2 juta atau setara Rp 7,37 miliar di 2014.

“Kita membidik omzet pada tahun depan sekitar RM 2 juta, untuk itu kita mulai menawarkan beberapa produk yang sudah dikembangkan Telkom selain meluncurkan Kartu AS beberapa waktu lalu,” ungkap CEO Telin Malaysia Oki Wiranto di Jakarta, Rabu (27/11).

Diungkapkannya, produk baru yang ditawarkan Telin Malaysia adalah konten yang diproduksi oleh portal UseeTV dan lagu-lagu yang ada di MelOn. “Konten Indonesia itu banyak diminati oleh pasar Malaysia. Potensinya lumayan besar, jika hanya melihat orang Indonesia di Malaysia. Kita permudah mereka membeli konten dengan menerapkan carrier billing melalui kartu Speedy Instant,” ungkapnya.

Dikatakannya, perseroan menargetkan 500 ribu pembeli Speedy Instan Malaysia dan 1 juta pelanggan kartu As tahun depan. Guna mencapai target tersebut dua  authorized dealer dari Indonesia digandeng yakni  PT Telesindo Shop dan CV Akar Daya Mandiri, serta enam dealer asal Malaysia.

“Kami bidik komposisi pendapatan dari konten dan kartu AS itu 20:80. Kita terus mengatur pola distribusi, maunya melibatkan juga komunitas TKI di sana. Selain itu, tahun depan kita juga ingin fokusk di Malaysia Timur,” paparnya.

Pada kesempatan sama, Presiden Komisaris TiPhone Hengky Setiawan mengakui terus mendukung langkah ekspansi yang dilakuka Telkom di Malaysia. “Strategi di Malaysia kami mengandalkan canvasser. Soalnya sewa toko mahal di sana. Sekarang kita ikut dimana ada Kedai GraPARI,” ungkapnya.

Revisi
Secara terpisah, Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir mengungkapkan, perseroan merevisi target kontribusi pendapatan dari bisnis luar negeri menjadi 5% pada 2015, dari sebelumnya yang sebesar 10% terhadap total pendapatan usaha karena banyaknya komersialisasi yang tertunda.

“Banyak pemicu komersialisasi tertunda. Misalnya, regulasi dari negara yang dituju atau negosiasi dengan mitra setempat,” ungkapnya.

Sebelumnya, perseroan menargetkan sepuluh negara untuk ekspansi bisnisnya. Kesepuluh negara ini antara lain, Malaysia, Singapura, Myanmar, Timor Leste, Australia, Taiwan, Macau, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Arab Saudi. Bisnis ini dikelola anak usaha, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin).

Perusahaan telah masuk beberapa negara, seperti Malaysia, Timor Leste, Singapura, dan Hong Kong melalui layanan mobile virtul network operator (MVNO, penyelenggara jaringan (operator), IP Transit, data center, dan lainnya.

"Strategi ekspansi internasional adalah follow the people, the money, dan traffic. Saat ini kami masih banyak belajar untuk bisnis ini. Jadi kami belum bisa hitung prosentase kontribusi tahun depan. Tetapi, Malaysia ditargetkan berkontribusi besar terhadap total pendapatan internasional," jelasnya.

Diungkapkan Honesti, perseroan akan mengomersialisasikan layanan MVNO di Taiwan dan Macau pada kuartal I 2014. Sementara, layanan IP Transit dan data centric di Amerika Serikat ditargetkan masuk pada semester I 2014.  

Sekadar catatan, Telkom mengandalkan PT Telekomunikasi Indonesia International Hongkong (Telin Hong Kong) untuk melakukan ekspansi ke Asia Timur. Telin Hongkong telah membentuk dua anak usaha  yakni Telkom Taiwan dan Telkom Macau guna mewujudkan ambisi Telkom di pasar Asia Timur.

Investasi yang disiapkan untuk dua anak usaha baru tersebut adalah sekitar US$ 3,5 juta. Di Taiwan, Telin Hong Kong  tengah bernegosiasi dengan dua operator setempat yakni Fareastone dan Taiwan Mobile.

Sementara di Macau yang diajak kerjasama adalah Companhia de Telecomunicações de Macau (CTM). Semuanya adalah operator berbasis teknologi GSM. Dalam jadwal  Telkom Taiwan dan Telkom Macau harusnya komersialisasi pada tahun ini.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year