telkomsel halo

XL Revisi Target Pelanggan M2M

09:36:40 | 26 Nov 2013
XL Revisi Target Pelanggan M2M
Suasana peluncuran platform EDCP (Dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) merevisi target pelanggan Machine to Machine (M2M) yang ingin diraihnya tahun ini dari satu juta pelanggan menjadi 500 ribu pelanggan.

“Kami berusaha realistis. Sekarang kita punya sekitar 445 ribu pelanggan M2M, maksimal bisa 500 ribu atau di atasnya sedikit pada tahun ini. Tahun depan kita genjot menjadi 1,5 juta pengguna M2M,” ungkap Chief of Digital Service XL Axiata Dian Siswarini, kemarin.

Diungkapkannya, terpangkasnya target pelanggan dari M2M karena platform berbasis Ericsson Device Connection Platform (DCP) baru diluncurkan pada November ini.

“Kita sudah tandatangan dengan Ericsson itu sekitar 8 bulan lalu. Platform ini kita buat dengan melihat kebutuhan dari pelanggan, jadinya harus matang semua. XL adalah operator pertama di Indonesia yang menjalankan platform M2M,” jelasnya.

GM Cloud and Marketing Machine Technology XL Axiata Arkav Juliandri menambahkan, saat ini komposisi dari pelanggan M2M banyak dari korporasi yakni sekitar 92%, sementara consumer sisanya.

“Perangkat Electronic Data Capture (EDC) tetap mendominasi koneksi M2M di XL, disusul oleh pengguna Automated Meter Reading (AMR),” ungkapnya.

Dorong Korporasi
Dian menjelaskan, layanan M2M dijadikan XL sebagai alat untuk bersaing di segmen korporasi agar ada keunggulan dibandingkan para pesaing.

"Layanan M2M ini berhasil menahan XL untuk tidak terjebak dalam perang harga. Kalau mengandalkan layanan suara dan SMS, ujung-ujungnya perang harga. Sejauh ini segmen korporasi menyumbang bagi omzet perseroan sekitar 15%-20%," ungkapnya.

Presiden Direktur Ericsson Indonesia Sam Saba mengungkapkan, pada 2020 akan ada lebih dari 50 miliar alat yang terkoneksi dimana mayoritas adalah koneksi M2M secara global.

”Di rasio yang sama pada 2020 ada sekitar 1,7 miliar alat yang terkoneksi di Indonesia. EDCP adalah elemen kunci dalam mencapai visi ini,” jelasnya.

Arkav mengatakan, e-M2M dibangun di atas layanan infrastruktur yang kehandalan dan keamanannya terjamin. Layanan itu bisa diakses melalui portal secara online.

"Pelanggan korporat tidak perlu khawatir akan keamanan data dengan e-M2M, sebab jaringan yang digunakan terpisah dengan pengguna XL biasa," terangnya.

Sedangkan soal investasi untuk pengembangan platform ini, Dian mengatakan, dilakukan di depan oleh Ericsson.

“Pola bisnisnya dengan XL revenue sharing mengadopsi Pay as You Growth. Nanti kalau pelanggan M2M mencapai level tertentu, harga yang kita bayar ke Ericsson lebih murah," jelasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year