telkomsel halo

Menebak Cara BlackBerry Monetisasi BBM

11:33:33 | 20 Okt 2013
Menebak Cara BlackBerry Monetisasi BBM
Ilustrasi (CrackBerry)
JAKARTA (IndoTelko) – BlackBerry belum lama ini kembali memberikan angin segar bagi para pengguna Android dan iPhone yang ingin menjajal  aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) lintas platform.

Chief Marketing Officer Frank Boulben menjanjikan  aplikasi BBM lintas platform akan hadir "dalam beberapa hari lagi". Sayangnya, seperti dikutip Reuters belum lama ini, belum ada kepastian  tanggal peluncurannya.

Sejauh ini BlackBerry mengklaim telah menyelesaikan masalah kelebihan kapasitas server yang disebabkan oleh aplikasi BBM untuk Android yang masih dalam tahap uji coba. Aplikasi yang belum final itu dipasang oleh 1,1 juta pengguna Android, dan ternyata memakan banyak traffic data di server BBM.

Sebelumnya, BlackBerry menjanjikan kedatangan BBM untuk Android pada 21 September, tetapi hingga kini aplikasi tersebut tak kunjung dirilis.

Sementara untuk iPhone, aplikasi BBM sempat muncul pada 21 September di Apple App Store, tetapi ditarik kembali pada 22 September 2013. Penundaan ini disebut BlackBerry karena munculnya aplikasi BBM tak resmi untuk Android yang mengakibatkan gangguan teknis di server.

Strategi Monetisasi  
Hal yang menarik disimak adalah jika aplikasi  berjalan lintas platform, bagaimana BlackBerry menjadikannya sebagai pasokan pendapatan bagi perseroan yang tengah terperosok kinerja keuangannya?

Dikutip dari situs BlackBerrycool, prediksi terkait strategi monetisasi BBM lintas platform adalah dengan menarik iklan masuk ke aplikasi ini setelah basis massa kian besar.

Saat ini pengguna BBM di seluruh dunia sekitar  60 juta, sedangkan di Indonesia diperkirakan di kisaran 15-16 juta pengguna.

Strategi untuk membesarkan basis massa dengan menawarkan fitur yang menarik kuncinya adalah  harus bisa mengumpulkan pelanggan dan terikat, serta simpel.

Hal yang menjadi masalah di aplikasi BBM selama ini adalah  belum bisa ditemukannya kustomisasi fitur yang sesuai dengan profil pelanggan, selain penggunaan aplikasi yang masih dianggap ribet.

Pekerjaan rumah lainnya dari BlackBerry adalah bagaimana menjadikan BBM grup bisa menampung banyak daftar kontak agar tercipta kerumunan massa ala Facebook. Jika ini berhasil dilakukan, para pemasang iklan tak akan bisa menolak aplikasi ini.

Pasalnya, di mata pemasang iklan sendiri ketika sebuah konten telah masuk dalam dunia maya harus ada ukuran yang jelas mengukur interaksi seperti memberi komentar dan lainnya.    
 
Hal lain yang harus dibereskan, jika skala pelanggan telah besar, misal mencapai 100 juta penggguna, akankah dari sisi keuangan bisa mengalahkan pendapatan dari penjualan perangkat BlackBerry?

Sejauh ini pendapatan BlackBerry berasal dari penjualan perangkat (49%), service (46%), dan  layanan lainnya 5%.

Banyak kalangan menilai jika dilihat dari sisi brand equity, aksi melepas BBM lintas platform sesuatu yang tepat. Namun, jika memang ingin dijadikan sebagai sumber pendapatan utama, ada baiknya rencana untuk mendirikan anak usaha guna mengelola BBM secepatnya direalisasikan.

Kita tunggu saja pilihan yang diambil manajemen BlackBerry.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year