Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Tata ulang blok 3G yang melibatkan lima operator di frekuensi 2,1 GHz telah mencapai 89,17% hingga 16 Oktober 2013.
Kelima operator itu adalah Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Axis. Urutan baru setelah migrasi dari 12 blok yang ada di 2,1 GHz ini menjadi Tri 1-2, Telkomsel 3-4-5, Indosat 6-7, XL 8-9-10, dan Axis 11-12
Teknis dari migrasi blok 3G dimulai dari Axis dengan memindahkan blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12. Blok 2 yang ditinggalkan akan ditempati oleh Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan blok 3 ditempati Telkomsel.
Kemudian, blok 6 yang ditinggalkan Tri akan ditempati Indosat, sementara blok 8 peninggalan Indosat akan ditempati oleh XL Axiata.
“Memasuki minggu ke-22 dari migrasi progresnya sudah 89,17%. Menurut rencana batas waktu migrasi adalah 3 November 2013. Sejauh ini cukup lancar dan respons semua operator cukup kooperatif meski awalnya sempat ada masalah kecil,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada IndoTelko, Rabu (16/10).
Diungkapkannya, sejauh ini operator Tri telah selesai migrasi dengan status retune 100% di 22 provinsi. Axis telah selesai retune 78,57% di 11 provinsi dan menyisakan tiga provinsi yakni Jateng, Jatim, dan Yogyakarta.
Indosat telah selesai retune 83,33% di 15 provinsi dengan menyisakan di sisa 3 provinsi yakni Jakarta, Jabar, dan Banten.
Sementara XL telah mengaktifkan blok ketiganya (blok 8) di 27 provinsi atau mencapai 90% dan menyisakan 3 provinsi yakni Jakarta, Jabar, dan Banten. Kendala yang dihadapi XL adalah masih menunggu Indosat selesai retune dari Blok 8 ke Blok 6
Terakhir, Telkomsel telah mengaktifkan blok ketiganya (Blok 3) di 31 provinsi atau mencapai 93,94% dan menyisakan 2 provinsi yakni NTB dan Yogyakarta.
Rencananya, Telkomsel akan mengaktifkan blok ketiga di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai 17 oktober 2013. Untuk Yogyakarta masih menunggu Axis selesai retune dari Blok 3 ke Blok 11.
Indosat
Lebih lanjut Gatot mengungkapkan, terdapat satu operator yakni Indosat meminta perpanjangan waktu migrasi dari November menjadi Desember 2013.
“Ada surat permohonan dari Indosat untuk minta perpanjangan waktu. Tetapi kami tolak dengan alasan jika dipenuhi akan diikuti operator lainnya,” tegasnya.
Menurut Gatot, alasan Indosat karena butuh waktu untuk setting filter di setiap BTS direspons Kemenkominfo dengan meminta operator tersebut menyiasati permasalahan di lapangan soal tuning filter secara manual dengan berbagai upaya termasuk penambahan personil dan sumber daya lain sehingga jadwal tetap dipenuhi.
“Alasan mereka lemah. Masalah teknis ini semua operator sudah dilibatkan mengatasi segala masalah sejak awal,” tandasnya.(id)