Line Dikabarkan Siap Melantai ke Bursa Saham

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) –Instant Messaging Line dikabarkan tengah bersiap menuju lantai bursa melalui Initial Public Offering (IPO).

Dikutip dari The Next Web (15/10), kalkulasi jika aksi korporasi  berjalan mulus maka uang yang dibidik sekitar US$ 28 miliar. Kekuatan Line terletak pada 230 juta pelanggan yang dimilikinya sehingga bisa saja saham tercatat di Tokyo Stock Exchange atau NASDAQ.

Kabarnya, aksi IPO akan direalisasikan jika 300 juta pelanggan sudah di tangan dimana prediksinya bisa dicapai pada akhir tahun nanti.

Hingga kuartal kedua 2013 pendapatan Line sekitar  US$ 132 juta dengan penjualan per bulan dari stiker sekitar US$$ 10 juta. Sayangnya, catatan untuk bottom line  dari perseroan tak pernah diumumkan.

Banyak analis memperkirakan induk usaha Line, Naver, mengeluarkan dana sekitar US$ 190 juta setiap tahun guna membesarkan aplikasi ini.

Hal yang dikhawatirkan banyak pihak adalah, Line hanya memiliki sekitar 73 juta pengguna aktif. Angka ini dibawah  WhatsApp (300 juta pengguna) dan WeChat (235 juta pengguna).

Masalah bottom line selalu menjadi isu kala perusahaan berbasis internet ingin melenggang ke bursa saham. Simak saja yang terjadi dengan Twitter. Walau pendapatan meroket, ternyata perusahaan ini masih merugi.

Tercatat, Twitter terus merugi sejak 2010 sebesar  US$ 67 juta  dari pendapatan US$ 28 juta. Pada 2011 merugi US$ 164 juta  dengan pendapatan US$ 106 juta, dan 2012 rugi US$  79,4 juta dengan pendapatan US$ 317 juta.Twitter juga merugi US$ 69,2 juta pada kuartal ketiga tahun ini, sedangkan pendapatanya pada priode ini US$ 253,6 juta.(ak)