telkomsel halo

Telkom Pangkas Target IndiSchool

10:48:11 | 15 Okt 2013
Telkom Pangkas Target IndiSchool
Muhammad Awaluddin (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memangkas target jumlah sekolah yang akan dipasang akses Wifi dalam program Indonesia Digital School (IndiSchool) pada tahun 2013.

IndiSchool  merupakan program Telkom menyediakan akses Internet WiFi yang mudah, murah dan berkecepatan tinggi di sekolah-sekolah. Investasi yang dikeluarkan untuk satu sekolah sekitar Rp 10-Rp 15 juta mengingat ada sekitar tiga hingga lima access point yang dibangun.

Program IndiSchool  digelar sejak Januari 2013 baru  menembus omzet Rp 2,1 miliar per bulan di posisi Juli 2013. Telkom sendiri memiliki target pada tahun ini bisa menyebar akses WiFi di 100 ribu sekolah. Sejauh ini realisasi target yang terpasang baru sekitar 25 ribu sekolah.

“Kami revisi target jumlah sekolahnya tahun ini dari 100 ribu menjadi 50 ribu sekolah,” ungkap Direktur Enterprise Business Service Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, belum lama ini.

Menurut Awal, aksi revisi jumlah sekolah yang dibidik terpaksa dilakukan usai program tersebut berjalan sembilan bulan. “Tadinya kita kalkulasi ada sekitar 300 ribu sekolah, jadi masang target 100 ribu sekolah itu wajar karena mau mengejar kuantitas. Tetapi, setelah program berjalan banyak hal kita temui di lapangan yang membuat revisi terpaksa dilakukan,” jelasnya.

Pelajaran penting yang dipetik Telkom dari menggelar WiFi di sekolah adalah dari sisi kesiapan jaringan ternyata masih ada kabel tembaga di jalur masuk ke sekolah sementara trafik yang dilayani ternyata lumayan besar.

“Alhasil kami memilih untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas ketimbang terus mengejar kuantitas. Angka 25 ribu sekolah itu sudah menembus batas psikologis, buktinya para diler sekarang bisa diajak bicara untuk memasarkan Speedy Instant Card (Spin Card),” ungkapnya.

Spin Card adalah  kartu prabayar dengan denominasi  Rp 1.000 untuk pemakaian akses WiFi selama 24 jam ke WiFi IndiSchool. Diler yang telah digandeng adalah Telesindo Shop, Dharma Kumala Utama, dan  Makmur Bersama Sejahtera.Target dari penjualan kartu perdana Spin Card sebesar Rp 5 miliar pada tahun ini dengan  ditambah top up bisa menembus omzet Rp 20 miliar.

Awaluddin sendiri memiliki kalkulasi jika IndiSchool menembus 20 ribu sekolah  maka pendapatan dari setiap  sekolah per bulan adalah Rp 100 ribu. Hal ini berarti dari sisi Average Revenue Per User (ARPU) setara dengan layanan Fixed Broadband Speedy dimana ARPU satu sambungan layanan  pasca bayar 384 Kbps adalah Rp 99 ribu.
 
Dijelaskannya, strategi pengembangan IndiSchool  adalah 3C  yakni Connectivity, Content, dan Community. Impelementasi strategi ini diwujudkan dengan memelihara jaringan yang telah dibangun, monetisasi aset, dan memasarkan nilai dari IndiSchool.

“Meningkatkan kapasitas jaringan itu bagian memelihara akses, monetisasi dengan Spin Card, dan marketing the value melalui konten. Saya optimistis dengan strategi ini pada kuartal pertama 2014 ada sekitar sejuta pelanggan aktif IndiSchool dari hanya 300 ribu saat ini. Harap diingat, hanya Telkom yang Wifi-nya masuk sekolah,” jelasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year