Ekspansi ke Arab Saudi, Telkom Gandeng AL- Lama Group

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (Indotelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sepertinya kian dekat merealisasikan rencana ekspansinya ke Arab Saudi.

Pasalnya, dikutip dari situs TelkomSolution, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini ternyata sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan AL-Lama Group.

MoU ditandatangani oleh Direktur Wholesale & International Business Telkom, Ririek Adriansyah,  President & CEO AL-Lama Group  Farouk Y. Kurashi pada Selasa (23/7), di Radisson Blu Hotel, Jeddah.

AL-Lama merupakan konglomerat bisnis cukup terpandang di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti properti, hotel, konstruksi, dan telekomunikasi.

Jangkauan bisnis AL-Lama mencapai kawasan Timur Tengah dan Afrika. Adanya MoU tersebut menjadikan AL-Lama  sebagai rekanan lokal untuk berbagai layanan Telkom Group yang akan dipasarkan di Arab Saudi.  

Dalam situs tersebut dinyatakan Farouk Y. Kurashi terlihat sangat antusias menyambut MoU tersebut. Terlebih ketika mengetahui Telkom mempunyai anak perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan menara (Mitratel) dan aplikasi multimedia (Metra).

AL-Lama  juga menunjukkan ketertarikannya pada produk Delima dan e-health. Grup usaha ini siap memberikan fasilitas kantor untuk Telkom di Arab Saudi dan berharap 3 orang karyawan Telkom Group bisa segera berkantor mulai  Agustus 2013  agar segera dapat membuat business plan.

Tak hanya itu, Ririek selama di Arab Saudi ternyata juga menjajaki kerjasama dengan operator seluler setempat, Mobily, untuk kerjasama co-branding Telkomsel  guna melayani komunitas Indonesia dan jemaah haji di Arab Saudi.

“Diharapkan ini awal sinyal positif untuk terjalinnya kerjasama antara Telkom Group dengan Mobily di masa mendatang,” tulis situs tersebut.

Sebelumnya, Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo mengakui  Telkom sedang berdiskusi dengan beberapa operator di Arab Saudi untuk bekerjasama dalam menyediakan layanan komunikasi di Arab Saudi. "Kami berharap, Telkom dapat mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2013,” ungkap Arif.

Aksi ini terpaksa dilakukan Telkom usai tak bisa masuk ke gelanggang tender  Mobile Virtual Network Operator (MVNO) di Arab Saudi pada 11 Mei lalu.(ss)