telkomsel halo

Komersialkan U900, Indosat Tidak Lagi Bangun 2G

17:06:21 | 19 Sep 2013
Komersialkan U900, Indosat Tidak Lagi Bangun 2G
Alexander Rusli (tengah) memeriksa modernisasi BTS (DOK)
BALI (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) akhirnya resmi mengomersialkan layanan 3G di frekuensi 900 MHz (U900) di Bali pada Kamis (19/9).

“Kami mulai komersialkan U900 di Bali. Indosat menjadi operator pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan,” ungkap  President Director & CEO Indosat Alexander Rusli di Bali, Kamis (19/9).

Dijelaskannya, teknologi U900 memberikan kemudahan bagi pelanggan karena menggunakan teknologi yang sama dengan 3G di 2,1 GHz yang biasa dinikmati masyarakat selama ini.

Indosat memiliki layanan 3G di 2,1 GHz dengan dukungan 10 MHz frekuensi. Sedangkan di 900 MHz,  3G berjalan dengan lebar pita 5 MHz.
 
“Kita punya 10 MHz di 900 MHz, tetapi sesuai lisensi yang diberikan layanan 2G tak boleh dimatikan, sehingga 5 MHz dialokasikan untuk 2G. Jadi kita pasang guardband agar tidak ada interferensi antara 2G dan 3G,” jelas Group Head Technology Operations Infrastructure Ginandjar Alibasjah

Menurut Ginanjar, dengan frekuensi yang jauh lebih rendah, U900 akan memberikan kualitas sinyal yang jauh lebih kuat, sehingga akan meningkatkan kualitas layanan serta akan menjangkau pelanggan sampai ke area yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan 3G di 2,1 GHz.
 
“Di Bali ini kita modernisasi 1.386 BTS dan lakukan refarming frekuensi 900 MHz agar U900 bisa jalan. Di Bali vendor jaringannya Huawei,”katanya.

Lebih Ekspansif
Lebih lanjut Alex mengungkapkan, tahun ini prioritas komersialisasi 3G di frekuensi 900 MHz selain Bali adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.

“Kita punya target modernisasi jaringan itu selesai tahun ini. Modernisasi itu mengganti perangkat agar single Radio Access Network  (RAN) sehingga bisa menjalankan 2G, 3G, bahkan 4G. Nah, sedangkan tahap refarming alias frekuensi 900 MHz bisa digunakan untuk 3G itu diperkirakan bisa selesai pada awal tahun depan,” katanya.

Dijanjikannya, pada tahun depan Indosat akan lebih ekspansif dengan dukungan belanja  modal yang lebih besar. “Bisa jadi belanja modal kita lebih besar dari tahun ini yang sekitar Rp 8 triliun. soalnya kita mau menambah jangkauan seiring refarming itu selesai,” jelasnya.

Sedangkan dampak implementasi U900 ke kinerja  keuangan, Alex memperkirakan baru akan dirasakan pada tahun depan.

“Tahun ini modernisasi baru selesai akhir tahun. Belum lagi masalah ekosistem  U900 di sisi handset. Butuh waktu itu. Tetapi kita optimistis dengan kondisi sekarang target tetap tercapai,” katanya.

Terkait dengan nasib dengan 2G, Alex menegaskan, tidak ada lagi pembangunan jaringan untuk 2G. “Tetapi kita belum matikan walau ujungnya tren ke arah itu. Soalnya pelanggan 2G masih ada dan harus dilayani. Sekarang 2G kita jaga kapasitas dan kualitas sembari pelanggan diedukasi untuk pindah ke 3G,”pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year