telkomsel halo

DNI di E-Commerce Matikan Inovasi

10:01:09 | 18 Sep 2013
DNI di E-Commerce Matikan Inovasi
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Simak data-data menggiurkan yang disuguhkan oleh lembaga internasional tentang e-commerce di Indonesia berikut ini.

Menurut SingTel sepanjang semester I 2013 terdapat lebih dari 19 juta transaksi ekspor, impor, maupun perdagangan domestik lewat internet di Tanah Air, dengan nilaiUS$ 478 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun.
 
Frost & Sullivan dalam laporan menyebutkan pendapatan transaksi e-Commerce di Indonesia mencapai US$ 120 juta pada 2010 dan akan menjadi US$ 650 juta pada 2015.

Riset Veritrans dan Daily Social pada Agustus 2012 memperkirakan pangsa pasar e-commerce berdasarkan laporan publik dan pelanggan adalah US$ 0,6 miliar hingga US$ 1,2 miliar. Pengeluaran e-commerce rata-rata per tahun adalah US$ 256 dan baru 6,5% dari pengguna internet yang bertransaksi online.

Terakhir, emarketer memperkirakan pertumbuhan penjualan e-commerce B2C di Indonesia pada tahun ini diperkirakan mencapai US$ 1,79 miliar atau Rp 17,72 triliun naik 71,3% dibandingkan 2012 sebesar US$ 1,04  miliar atau Rp 10,2 triliun.

Menjamur
Data-data yang menggiurkan itu menjadikan banyak pelaku usaha baik lokal atau asing ingin mencicipi kue yang masih segar ini.

Pemain lokal yang bisa diapungkan salah satunya adalah Rajakamar yang berencana  ekspansi ke kota-kota di Asia dan Australia.   
Rajakamar memiliki 30 ribu hotel di dalam basis datanya. Rajakamar dibidani oleh tiga layanan perjalanan ternama, yaitu Smailing, Panorama dan Dwidaya.
 
Ada lagi  Rakuten Inc asal Jepang yang baru saja bercerai secara resmi dengan MNC karena  pembelian 49% saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) atau MNC Group di perusahaan patungan PT Rakuten-MNC telah tuntas  pada 1 September 2013.

Saat ini PT Rakuten-MNC berganti nama menjadi Rakuten Belanja Online (RBO). Rakuten Inc menguasai 100% saham di perusahaan tersebut. Selama proses pergantian ke perusahaan baru, maka Rakuten Belanja Online belum mencantumkan nama sebagai perusahaan terbatas (PT).
 
Berdasarkan kinerja di kuartal II 2013, Rakuten mencapai total order (pesanan) tumbuh lebih dari 257% dari kuartal I 2012. Sementara, kunjungan dan order dari perangkat mobile di RBO tumbuh lebih dari 257% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tertutup Asing
Di tengah bersemangat membangun usaha, sektor e-commerce sedang diuji oleh pemerintah. Kabarnya tengah digodok aturan tentang pembatasan investasi asing alias memasukkan e-commerce dalam Daftar Negatif Investasi (DNI).

Renacanaya,  DNI  yang selama ini berlaku bagi peritel offline akan berlaku juga di dunia maya.

Dalam aturan DNI, untuk bisnis ritel diharamkan adanya investor asing sebagai pemegang saham alias 100% harus dimiliki anak bangsa. Padahal, suntikan dari modal ventura asing menjadi andalan bagi pemain e-commerce lokal untuk berkembang di Indonesia.

“Kami memahami rencana pemerintah soal aturan investasi bagi e-commerce tersebut. Sebagai pemerintah, memang harus ada standing point melihat derasnya arus investasi asing ke e-commerce,” ungkap Ketua Umum  Asosiasi e-Commerce di Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa kepada IndoTelko, belum lama ini.

Namun, menurut Daniel, jika aturan itu diterapkan tidak populer untuk industrinya mengingat basisnya adalah inovasi. “Kalau dipaksakan tertutup bagi asing untuk berinvestasi, ini akan membuat orang malas berusaha di Indonesia. Pelaku usaha akan memilih menjalankan usaha di luar negeri, setelah itu menerima pesanan dari Indonesia. Harap diingat, e-commerce itu cross border, dari mana saja bisa datang pesanan,” ungkapnya.

Dikatakannya, jika ingin menutup peluang pemodal  asing masuk di  e-commerce lokal hal itu sulit dilakukan karena bisa diakali dengan menggandeng mitra atau strategi lainnya. “Saya lihat ini semangatnya aturan di peritel offline diterapkan di online. Ketakutannya, ada pemain asing, buka kios kecil di Indonesia, tetapi bisa jualan ke seluruh negeri ini via online,” duganya.

Disarankannya, jika ketakutan pemerintah tentang hal itu, maka hal yang bisa dinegosiasikan sekarang tinggal besaran persentase pemodal asing bisa masuk ke sektor e-commerce dan jangka waktu implementasi.

“Kita terus jalin komunikasi dengan pemerintah. Kita mau tahu dulu perspektif secara keseluruhan. Kami sendiri para pelaku usaha terus berharap pemerintah memberikan insentif agar sektor ini berkembang lebih maju lagi,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year