telkomsel halo

Xiaomi: Jangan Samakan Kami dengan Apple

15:07:00 | 18 Aug 2013
Xiaomi: Jangan Samakan Kami dengan Apple
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Nama  Xiaomi di dunia internasional kian mentereng. Perusahaan yang berdiri pada 2010 lalu dengan besaran investasi sekitar US$ 347 juta itu berhasil menyalip pamor Samsung dan Apple di China.
 
Hingga semester pertama tahun ini sudah sekitar 7 juta unit smartphone besutan Xiaomi terjual di China. Prestasi ini diganjar dengan masuknya   Xiaomi  dalam enam pemain besar untuk smartphone dan berhasil mengalahkan Apple dalam penjualan di kuartal kedua lalu di China.

Hal yang menarik adalah, ternyata perusahaan ini tak senang jika disebut hanya sebagai pembuat ponsel dan disamakan dengan Apple walau masyarakat dunia menyebut Xiaomi jawaban dari industri China terhadap perusahaan asal Amerika .

Setidaknya itu tercermin dari pernyataan Founder dan CEO Xiaomi Lei Jun seperti diberitakan Reuters belum lama ini.

“Jika masyarakat ingin membandingkan Xiaomi  dengan perusahaan asing, kami itu hanya sedikit mirip dengan Apple. Kami lebih banyak mirip dengan Amazon yang dilumuri sebagian elemen Google. Jadi, gabungkan tiga perusahaan besar itu dan Anda akan lebih mudah memahami  Xiaomi. Xiaomi menjual ponsel seperti  Amazon  menjual Kindles. Jadi, Anda paham kenapa kami menjual perangkat murah,” katanya.

Ditegaskannya, walau perusahaannya membuat perangkat, tetapi pendapatan utama tidak datang dari menjual ponsel. Pundi-pundi nantinya akan terisi melalui bisnis internet yang dibangun dari ekosistem ponsel yang dijualnya. Hal itu dipertegas dengan aksi subsidi setiap perangkat yang dijual.

Xiaomi juga mengembangkan platform Android yang dikustomisasi berbasis  MIUI firmware dan diminati banyak pengembang aplikasi.
 
Xiaomi sendiri menyakini tiga bisnis yang dijalankan yakni   e-commerce dengan menjual aksesori melalui website, menjual bundling perangkat ke operator, dan online game adalah pemasok pendapatannya.  

Diungkapkannya, di sektor e-commerce perseroan sudah menjadi pemain ketiga terbesar di China dengan pendapatan per bulan  US$ 3,2 juta dan tahun depan bisa melonjak menjadi  US$21 juta hingga US$ 24 juta per bulan.

“Perbedaan utama kami dengan Apple adalah internet yang menjadikan Xiaomi seperti sekarang. Design produk  Apple  itu sangat sederhana dan siapapun penggunanya sudah disiapkan satu solusi.  Apple memiliki ekosistem yang hebat, tetapi orang terpaku hanya di produknya. Ini berbeda dengan  Xiaomi dimana  sistem bisa diubah oleh siapapun,” tegasnya.

Saat ini Xiaomi diperkirakan  bernilai hingga US$10 Miliar. Jika dianggap sebagai perusahaan Internet, maka rivalnya adalah Tencent dengan  nilai kapitalisasi pasar sebesar  US$8,86 miliar. Selain itu ada Baidu, pemilik mesin pencari terbesar di China,  yang  bernilai US$4,95 miliar. Begitu juga Alibaba, perusahaan terkemuka e-commerce di China, dengan nilai US$100 miliar.

Di China sendiri diperkirakan pendapatan internet mobile akan tumbuh sekitar US$1,47 miliar  per bulan pada akhir 2014.  Pada 2015 diperkirakan menjadi sekitar US$30 miliar  dari kisaran  US$9 miliar pada 2012.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year