telkomsel halo

Akhirnya, Indonesia Tetap Gelar IGF

22:23:30 | 06 Aug 2013
Akhirnya, Indonesia Tetap Gelar IGF
Tifatul Sembiring (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia akhirnya tetap menjadi tuan rumah Internet Governance Forum (IGF) ke-8 setelah sempat terkatung-katung karena masalah pendanaan.

“Saat ini, saya dan jajaran Kementerian Kominfo akan melakukan segala upaya yang diperlukan agar Host Country Agreement segera ditandatangani oleh Indonesia dan PBB, sebagai landasan terpenting pelaksanaan IGF 2013,”ujar Menkominfo Tifatul Sembiring dalam siaran pers, kemarin.

IGF rencananya akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 22 – 25 Oktober 2013  dan rencananya akan dihadiri sekitar 2500 para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang Internet dari penjuru dunia untuk mendiskusikan tentang tata-kelola Internet secara inklusif, transparan,  akuntabel dan egaliter.

Dikatakannya,   dukungan komunitas atau organisasi Internet Global dalam persiapan IGF 2013 sangatlah positif dan melegakan. “Untuk itu, pemerintah Indonesia berterimakasih kepada komunitas Internet Indonesia, regional dan global sehingga IGF 2013 bisa tetap berjalan di Bali sesuai rencana,” katanya.

Sekadar diketahui, Konferensi Global IGF  terkait erat dengan Deklarasi Millennium Development Goal (MDG) No. 555/2 tahun 2000 dan Kesepakatan World Summit on the Information Society (WSIS) No. 060/1/2005.

Salah satu prinsip penting sebagai benang merah adalah: pembangunan masyarakat informasi dalam rangka pengentasan kemiskinan dapat dibantu dengan teknologi informasi  dan komunikasi yang berlandaskan pada kemitraan yang kokoh antara pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat madani (civil society), dan organisasi internasional lainnya.

Sekjen PBB pun, melalui Sidang WSIS di Tunisia tahun 2005, telah membentuk pokja  tatakelola Internet (Internet Governance) sebagai kondisi pemungkin (enabler) untuk memastikan partisipasi multi-stakeholder, atau pemangku kepentingan majemuk dapat berjalan aktif, terbuka dan inklusif.

Bagi Indonesia, diselenggarakan IGF di Bali memiliki makna memperkuat posisi  sebagai poros penting Internet global, sumber belajar bagi bangsa/negara lain, membuka peluang komunitas Indonesia mulai berkiprah secara global.

Berikutnya, membuka potensi kerjasama dan alih pengetahuan antar pelaku kunci, mendorong dialog tata-kelola Internet yang inklusif, transparan, akuntabel, egaliter  dan melibatkan pemangku kepentingan majemuk, serta  menstimulasi pertumbuhan dan pasar akses Internet dalam negeri.

Belum lama ini kabar beredar mengatakan Indonesia sempat angkat tangan terkait penyelenggaraan IGF karena terkendala pendanaan.     

IGF 2013 membutuhkan biaya sekitar Rp 22 miliar. Dimana dari penyelenggara Id-IGF sudah terkumpul Rp 9 miliar, sedangkan Kementerian Kominfo memberi alokasi dana Rp 2,5 miliar.
Kekurangan dana ini rencananya diajukan lewat APBN-P atau dari anggaran BP3TI, tapi urung terlaksana.

Kabar terakhir menyatakan, kekurangan dana tersebut ditutup oleh Lembaga internet dunia, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN)  sebesar US$ 900 ribu.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year