XL-Axis Harus Minimalisir Dampak Akuisisi

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengingatkan XL dan Axis harus meminimalisir dampak akuisisi agar pelanggan tidak dirugikan.

“Kami memang sudah memberikan restu secara prinsip ke XL dan Axis untuk berkonsolidasi. Tetapi ada beberapa hal yang mereka harus perhatikan selain masalah frekuensi yakni kewajiban terhadap pelanggan dan pemerintah,” tegas Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, kemarin.

Dijelaskannya, masalah frekuensi wajar pemerintah berhak karena memang dikuasai negara.“Prinsipnya, frekuensi itu dikuasai pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo. Jadi tidak boleh dipindahtangankan seperti itu, dikembalikan dulu baru nanti diberikan lagi," jelasnya.

Dikatakannya, setelah kajian oleh tim yang dibentuk masalah konsolidasi ini selesai baru keluar izin teknis untuk akuisisi bagi XL dan Axis. “Di izin teknis itu sudah detail. Misal, masalah frekuensi dan lainnya,” katanya.

Lebih lanjut Tifatul mendorong operator lainnya untuk melakukan konsolidasi agar jumlah pemain ideal bisa didapat di Indonesia. “Idealnya kita ada lima hingga enam operator, jangan seperti sekarang lebih dari 10. Apalagi kondisinya 92% pendapatan itu dikuasai tiga besar. Jika pemain sedikit, pengelolaan frekuensi bisa optimal,” katanya.

Sekadar catatan, nilai ekonomi industri telekomunikasi diperkirakan sekitar Rp 160 triliun, dimana  Rp 130 triliun  dari pendapatan operator.

Sebelumnya, Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan  izin prinsip yang dikeluarkan teknis ini menjadi angin segar bagi XL untuk melanjutkan negosiasi dengan Saudi Telecom Company (STC) sebagai pemilik dari Axis.

“Saat ini sudah dibentuk tim untuk bernegosiasi dengan STC. Kalau negosiasi ada titik temu, dengan keluar izin prinsip ini kita kemungkinan bisa lakukan Conditional Sales Purschase Agreement (CSPA),” kata Hasnul.

Hasnul menegaskan, XL mengincar keseluruhan entitas dari Axis mulai dari frekuensi, brand, sumber daya manusia (SDM), dan lainnya.(id)