telkomsel halo

Migrasi Blok 3G Bikin Axis Rugi Materi dan Immateri

14:59:10 | 25 Jul 2013
Migrasi Blok 3G Bikin Axis Rugi Materi dan Immateri
Deden Machdi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Ini ungkapan yang pantas diberikan ke PT Axis Telekom Indonesia (Axis) dalam tata ulang blok 3G di frekuensi 2,1 GHz.

Seperti diketahui, dalam tata ulang Blok 3G, Axis diharuskan migrasi dari blok nomor 2 dan 3 ke blok nomor 11 dan 12. Axis sudah memulai proses pre-migrasi sejak 30 Mei 2013 dan menurut jadwal harus selesai pada 28 Juli 2013.

Hal yang menjadi masalah adalah, ketika proses migrasi mulai dilakukan pekan lalu untuk 3.803 BTS 3G miliknya, sekitar 1.935 BTS 3G atau 58% dari total site terpaksa dipindahkan kembali ke blok semula karena tingginya interferensi dari sinyal PCS 1.900 milik Smart Telecom.

Area yang mengalami gangguan saat dilakukan migrasi terdapat di wilayah Jabodetabek dan Banten (843 BTS), Jawa Barat (342 BTS), Jawa Timur (413 BTS), Jawa Tengah dan Yogyakarta (252 BTS), Bali dan Nusa Tenggara Barat (85 BTS).

“Sekitar satu juta pelanggan terkena langsung dampak migrasi ini,  sebanyak 2.500  pelanggan mengeluh langsung.  Paling besar di Jakarta keluhan karena sekitar 800 BTS 3G langsung terkena interferensi. Terpaksa diambil langkah kembali ke blok 2 dan 3 agar kualitas layanan tak menurun. Kami rugi materi dan immateri karena migrasi ini,” keluh GM Technology Strategy Axis Deden Machdi di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, secara materi perseroan harus menyiapkan dana sekitar US$ 5 juta untuk memigrasikan semua BTS 3G ke blok baru, dan karena migrasi gagal sehingga  harus roll back yang berujung mengeluarkan biaya tambahan sekitar US$ 3 juta ke dua vendor yakni Ericsson dan Huawei.

“Bayangkan sepanjang akhir pekan lalu ada 2.500 keluhan atau 1,5 keluhan per menit yang masuk. Ini rugi materi dan immateri yang besar. Kita ambil keputusan roll back karena ada tanggungjawab ke 17 juta pelanggan,” keluhnya lagi.

Diungkapkannya, saat ini  BTS yang sudah selesai   dipindahkan total ada 158 BTS di wilayah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur. Untuk di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Riau, total ada 313 BTS yang dinyatakan tak ada masalah saat pre-migrasi.

"Tapi di tiga wilayah terakhir itu belum secara resmi dideklarasikan, hanya saja sudah masuk tahap post migration," katanya lagi.
 
Kala ditanya tidak adakah aksi perseroan melindungi site dengan memasang filter, Senior Manager Regulatory dan Government Relations Axis Demitry Darlis, mengatakan, sesuai dengan  Peraturan Menkominfo No. 19 tahun 2013 yang mengatur tata ulang, filter dipasang terlebih dulu oleh PCS 1.900.

“Jika masih ada bocor, baru kita pasang. Masalahnya sejauh ini belum ada penyelesaian soal sinyal bocor ini,” keluhnya.

Molor
Diperkirakannya, jika melihat peristiwa yang terjadi kala proses pra migrasi hingga trial migrasi, maka Axis sepertinya akan molor dari jadwal untuk pindah ke blok 11 dan 12.

“Kita bukannya tak pernah usaha untuk migrasi. Kita sudah jalankan prosesnya dari pra migrasi, database, trial, dan post migrasi. Ternyata ada masalah, kita tak berani komersialkan di post migrasi jika masalah interferensi belum selesai,” tegasnya.

Deden menambahkan, sesuai dengan standar dari perseroan dalam menghadapi lonjakan trafik Lebaran maka arsitektur jaringan tak mengalami perubahan seminggu sesudah dan menjelang Lebaran. “Itu sudah standar di operator,” tegasnya.

Sekadar diketahui, migrasi blok 3G yang melibatkan lima operator tak akan sukses jika Axis gagal migrasi. Pasalnya, empat operator lainnya menunggu blok yang ditinggalkan Axis untuk diisi ibarat bermain puzzle. Empat operator lainnya yang terlibat adalah Telkomsel, Indosat, Tri, dan XL.

Secara berurutan, migrasi 3G dimulai dari Axis dengan memindahkan blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12. Blok 2 yang ditinggalkan akan ditempati oleh Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan blok 3 ditempati Telkomsel.

Kemudian, blok 6 yang ditinggalkan Tri akan ditempati Indosat, sementara blok 8 peninggalan Indosat akan ditempati oleh XL Axiata. Urutan baru setelah migrasi dari 12 blok yang ada di 2,1 GHz ini menjadi Tri 1-2, Telkomsel 3-4-5, Indosat 6-7, XL 8-9-10, dan Axis 11-12.

Sejauh ini proses migrasi, baru mencapai 20% dari target terselesaikan. Pemerintah sendiri menargetkan enam bulan sejak aturan tata ulang dikeluarkan pada Mei 2013, pekerjaan harus selesai.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year