Pendapatan Lima Sektor TI Bisa Capai US$ 272 miliar

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Pendapatan lima sektor Teknologi Informasi (TI) pada 2017 nanti diperkirakan bisa mencapai US$ 272 miliar di negara-negara berkembang dari posisi US$ 124 miliar saat ini.

Dikutip dari laporan Generation Next belum lama ini, lima sektor TI yang menjanjikan itu adalah teknologi koneksi Internet pita lebar (broadband) generasi terbaru, bisnis konten dan aplikasi, mobile banking, layanan kesehatan mobile, serta layanan komputasi awan atau cloud computing.

Perkiraan pertumbuhan sektor broadband diperkirakan sebesar 89% menjadi $193 miliar.Laporan memproyeksi jumlah koneksi broadband negara berkembang akan tumbuh dari 1,3 miliar pada 2012 menjadi 3,7 miliar hingga akhir 2017, dengan tingkat pertumbuhan tahunan 22%.

Dari semua koneksi itu, sebanyak 3,2 miliar koneksi atau 87% dari keseluruhan koneksi broadband negara berkembang menggunakan teknologi nirkabel.

Sistem mobile banking juga mewakili peluang pertumbuhan yang besar. Laporan memprediksi kenaikan 3376% dalam layanan transaksi uang mobile pada 2017.

Generation Next dirilis firma hukum London, Linklaters LLP, bersama dengan lembaga penelitian Ovum menyebutkan negara berkembang yang dilihat adalah Brasil, Rusia, India, China, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Afrika Selatan, Nigeria, dan Kenya.

Hal yang luar biasa dari proyeksi pertumbuhan US$ 272 miliar pada 2017, sebanyak US$ 76 miliar di antaranya diperkirakan datang dari China.

Dalam laporan itu disebutkan  kesempatan emas untuk menancapkan kuku di pasar berkembang mulai memudar. Pasalnya, sumber pendapatan tradisional di bidang  telekomunikasi, media, dan teknologi  melambat di pasar tersebut.  

Selain itu, tampak pula bahwa kompetisi semakin ketat, tarif layanan pesan singkat berkurang, dan margin mulai berada di bawah tekanan di tiga sektor tradisional TI itu.

Berdasarkan laporan itu, kolaborasi strategis dalam bentuk kemitraan, baik melalui kontrak, usaha patungan, atau merger dan akuisisi, penting untuk menciptakan layanan yang diinginkan pengusaha serta konsumen. Selain itu, kolaborasi juga mampu melonggarkan tipisnya margin laba.(ss)