telkomsel halo

ATSI Harapkan Teknologi Netral di 850 MHz

12:44:28 | 08 Jul 2013
 ATSI Harapkan Teknologi Netral di 850 MHz
Alex J Sinaga (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) –  Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengharapkan teknologi netral bisa diterapkan di frekuensi 850 MHz yang selama ini identik dengan  teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

“Kita usulkan teknologi netral bisa di 850 MHz seperti yang di 900 MHz. Kalau bisa diterapkan teknologi netral, maka pintu bagi Extended Global System for Mobile (E-GSM) terbuka di 850 MHz,” ungkap Ketua Umum ATSI Alex J Sinaga, kepada IndoTelko, akhir pekan lalu.

E-GSM dalam istilah teknis adalah memanfaatkan teknologi GSM di rentang band 900 MHz.Biasanya menambah lebar frekuensi 10 MHz ini memanfaatkan rentang 880 - 890 MHz dan 925 - 935 MHz.

Diungkapkannya, ATSI sudah mengusulkan ke pemerintah perihal penggunaan teknologi netral di 850 MHz. Praktik E-GSM yang menjadi acuan adalah di Eropa dan Amerika. “Ini akan membantu operator besar yang kekurangan frekuensi, terutama untuk kawasan Timur Indonesia,” katanya.
 
Sekadar diketahui, frekuensi 850 MHz selama ini dikuasai pemain berbasis teknologi CDMA yakni  Indosat dengan merek StarOne, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom dengan merek Flexi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan merek Smartffren dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dengan merek Esia.

Dua operator GSM yang kebetulan memiliki afiliasi dengan pemain di 850 MHz yakni Telkomsel dan Indosat mengusulkan dijalankannya E-GSM di 850 MHz. Telkomsel merujuk kepada kepemilikan frekuensi yang dimiliki Flexi, sementara Indosat dengan StarOne.

Alasan yang dikemukan adalah teknologi CDMA ekosistemnya tak berkembang dan profitabilitas yang dihasilkan tak menjanjikan.

Indosat kabarnya telah mengajukan secara resmi permohonan menjalankan E-GSM di 850 MHz ke regulator. Indosat selama ini tak pernah maksimal memanfaatkan 5 MHz frekuensi yang dimiliki StarOne karena sebagian terpakai untuk guardband layanan GSM miliknya.

Hingga triwulan I-2013 jumlah pelanggan StarOne 142 ribu pengguna atau turun dari 211 ribu di semester I 2012. Pendapatan StarOne turun 43% menjadi Rp 15,9 miliar dari Rp 28,1 mniliar di kuartal I 2012.

Jika E-GSM diterapkan di 850 MHz, pemerintah tak cukup hanya mengeluarkan aturan teknologi netral tetapi juga harus membereskan masalah kepemilikan frekuensi.

Pasalnya, frekuensi 850 MHz tercatat atas nama Telkom bukan Telkomsel. Begitu juga  StarOne yang terdaftar atas PT StarOne Mitra Telekomunikasi.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year