Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) — Dua pemain asing menjadi pemenang tender lisensi seluler di Myanmar menyingkirkan sejumlah nama besar lainnya.
Dalam pengumumannya pemerintah Myanmar menyatakan operator dari Norwegia, Telenor, dan Ooredoo dari Qatar berhak menjadi pemenang setelah melalui proses tender yang digelar sejak Januari lalu.
Pemerintah Myanmar akan mulai memberi lisensi 15 tahun pada September dan operator harus meluncurkan layanan dalam waktu sembilan bulan.
Jika kedua pemenang tender tak mengambil haknya maka pemain dari Perancis, Orange dan perusahaan Jepang, Marubeni berada di daftar tunggu menggantikan keduanya.
Sebelumnya, tender ini memiliki 12 short list bidder yakni konsorsium Bharti Airtel, Konsorsium Vodafone dan China Mobile, Telenor, SingTel, Axiata, Konsorsium MTN , Bermuda Digicel, France Telecom, Qatar Telecommunications, Millicom International, Viettel Group, dan KDDI Corporation.
Di tengah jalan, konsorsium Vodafone dan China Mobile mundur dari tender karena potensi pasar tidak sesuai dengan rencana investasi dari masing-masing perusahaan.
Sedangkan Telkom dari Indonesia tak lolos sebagai short list bidder karena tak memenuhi aturan berpengalaman bermain dua tahun di pasar luar negeri dan mengelola satu juta pelanggan.
Nilai pasar seluler di Myanmar diperkirakan US$23 miliar atau setara Rp 223,3 triliun. Tingginya nilai pasar karena masih rendahnya penetrasi dan sedikitnya pemain. Konon, harga kartu perdana satu unit bisa mencapai Rp 2 juta. (ss)