telkomsel halo

Berpacu Menggelar Uang Digital

7:09:50 | 25 Jun 2013
Berpacu Menggelar Uang Digital
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Kabar menggembirakan bagi layanan uang digital (e-money) berhembus pada bulan ini.

Setelah tiga operator besar mengumumkan menjalankan uang digital lintas platform di pertengahan Mei lalu,  pada 19 Juni 2013 dilanjutkan kerjasama dengan menggratiskan biaya pengiriman.

Ketiga operator yang terlibat adalah Telkomsel, Indosat, dan XL.  Tiga operator ini  adalah yang terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan gabungan secara nasional mencapai 230 juta. Masing-masing Telkomsel 125 juta, Indosat 55,9 juta dan XL 49,1 juta.

“Kita memang terus mensosialisasikan uang digital lintas operator ini untuk membidik mereka yang tak tersentuh oleh perbankan. Ada sekitar 40 juta penduduk yang belum bersentuhan dengan bank.“Bukan berarti mereka tidak punya uang atau aset untuk transasksi atau mendapat pinjaman, tetapi karena masalah jaringan yang belum menjangkau,” ungkap Chief of Mobile Finacial Service  Indosat  Herfini Haryono.

Menurutnya, dengan kekuatan dari jaringan operator yang mampu menyentuh hingga ke pelosok bisa mengubah kondisi tersebut dengan tetap memperhatikan aspek keamanan kala bertransaksi.

Pasalnya, prinsip knows your custumers akan diterapkan kepada pengguna telepon seluler yang melakukan registrasi program Dompetku. Untuk mendaftar operator   tetap meminta bukti KTP walau  tidak sedetil ketika membuka tabungan yang harus menyebut dari mana sumber uangnya.

Selain itu, jumlah pengiriman uang lewat e-money pun dibatasi, maksimal Rp 5 juta. Saat ini jumlah pengguna uang digital Indosat dengan merek dagang Dompetku sekitar  300.000 pelanggan.

“Dalam lima tahun ke depan harapannya layanan ini bisa berkontribusi terhadap penambahan jumlah pelanggan baru hingga 10%,” katanya.

Konektivitas
Pemain dari industri perbankan pun tak tinggal diam. Difasilitasi  Bank Indonesia (BI)  interkoneksi uang digital antar perbankan terus mulus di sektor transportasi.

Dua hari setelah tiga pemain seluler mengumumkan biaya pengiriman gratis, enam pemain e-money yakni, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mega dan Bank DKI mengimplementasikan sistem pembayaran eletronik pada kereta api bandara.

Aksi ini setelah berhasil di implementasikan di  moda  Transjakarta awal tahun ini.

Enam bank tersebut menggandeng PT Railink dan PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Tahap awal, implementasi dilakukan pada kereta api bandara di Kuala Namu, Medan, Sumatera Utara pada Juli 2013. Tahun depan, interkoneksi diterapkan di jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta.

Sekadar diketahui, saat ini transaksi non-tunai di transportasi masih rendah. Di Transjakarta saja pengguna non tunai masih 6% dari seluruh transaksi.
 
BI sepertinya ingin meniru Hongkong dan Singapura dimana sukses menerapkan less cash society dengan memperkenalkan penggunaan e-money di sektor transportasi.

Direktur Bank Mandiri  Sunarso mengakui adanya interkoneksi  akan meningkatkan efisiensi pembayaran dan memperkuat penetrasi e-money.

"Selain menggandeng perusahaan penyedia jasa transportasi, kami juga telah menggandeng lebih dari 870 merchant dengan 22.365 unit," katanya.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Tayib mengharapkan interkoneksi e-money akan menggenjot kartu prepaid Mega, pasalnya saat ini transaksi prepaid Mega terbatas di merchant CT Corp.

Direktur Konsumer & Ritel BNI, Darmadi Sutanto mengatakan kerjasama ini dapat meningkatkan transaksi non-tunai, yang selama ini terbatas karena ada bank yang meneken kerjasama eksklusif.

Hal yang menarik dalam pengumuman dari sektor perbankan, nama Telkom tak disebut. Padahal, Direktorat Enterprise dan Wholesale Telkom pada April lalu menyebutkan tengah menggarap e-money untuk jasa transportasi yang terintegarasi. Mulai dari pembayaran jalan tol, kereta api, hingga angkutan penyeberangan feri akan dintegrasikan.

“Nanti cukup satu kartu e-money Telkom semua bisa melakukan transaksi,” kata Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Muhammad Awaluddin kala itu.

Kabar yang datang dari Awaluddin malah tentang kerjasama  dengan  BRI untuk uji coba layanan T-Bank  di 2 Kota Kecamatan di 2 propinsi yang berbeda, meliputi Kota Kec Banyuwangi di 8 Lokasi Agen dan Kec Gombong di 4 lokasi Agen.
 
T-Bank adalah sebagai produk yang bisa mengantarkan penggunanya untuk menikmati layanan perbankan tanpa perlu jadi nasabah bank atau tanpa perlu pergi ke Bank. Produk ini yang sempat digadang-gadang sebagai pesaing BBM Money dari BlackBerry.

Nah, apakah Telkom ditinggalkan oleh sektor perbankan untuk e-money di sektor transportasi? Entahlah.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year