Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (Indotelko) – Teknologi Long Term Evolution Advanced (LTE-A) diprediksi akan digunakan 500 juta orang pada 2018 dimana angka tersebut merepresentasikan 34% dari total 1,47 miliar pengguna LTE.
Dikutip dari Cellular-News (22/6), Abi Research memprediksi pengguna LTE pada kuartal pertama 2013 mencapai 108 juta orang ataau naik 37,5% jika dilihat per kuartal. Negara-negara di Amerika Bagian Utara akan menjadi pinor di penngembangan LTE-A, diikuti Asia Pasifik dan Eropa Barat.
ABI Research memprediksi Amerika bagian Utara akan mengkomersialkan LTE-A pada akhir 2013 dan penggunanya bisa mencapai 220 juta pada 2018 atau berkontribusi 44% bagi pasar global LTE-A. Sedangkan di Asia Pasifik pengguna LTE-A diperkirakan mencpaai 159 juta, sementara Eropa bagian Barat sekitar 55 juta pengguna
LTE-Advanced (LTE-A) diyakini akan memberikan Carrier Aggregation (CA) dimana operator bisa mengkombinasikan frekuensi yang digunakannya sehingga sumber daya alam terbatas yang tak terutilisasi bisa dimanfaatkan.
Saat ini frekuensi yang banyak digunakan untuk LTE ada di 700 MHz, 1800 MHz dan 2.6 GHz. Frekuensi lainnya yang mulai dilirik adalah 1700-2100 MHz yang mulai digunakan di wilayah Amerika.
Telstra, operator dari Australia, salah satu yang akan melakukan uji coba LTE-A pada tahun ini. Uji coba akan dilakukan di area yang trafik datanya padat. Tahun ini Telstra berinvestasi di data sekitar AU$1.2 miliar.
Telstra rencananya akan mengkombinasikan frekuensi 900MHz dan 1800MHz untuk uji coba LTE-A dibantu oleh penyedia jaringan Ericsson.
Di Korea Selatan, SK Telecom tengah mengembangkan LTE-A di frekuensi 850 MHz dan 1.800 MHz dan diharapkan komersial pada September 2013. Hingga triwulan pertama 2013 pengguna LTE di Korea Selatan mencapai 20 juta atau sekitar 37% dari total pengguna seluler.(ss)