Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) membidik tambahan 1,2 juta pelanggan dari segmen muda sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah pelanggan dari pasar tersebut mencapai 4,2 juta nomor.
“Tahun lalu dengan program XL Edusolutions kita berhasil mendapatkan sekitar 3 juta pelanggan muda. Tahun ini kita muncul dengan ajang Superstar tanpa bakat,” ungkap GM Youth, Community & M-Ads Sales XL Deddy Fahmi, kemarin.
Dalam ajang terbaru ini para generasi muda ditantang untuk menciptakan penampilan yang menarik dan interaktif ala superstar. Siapapun dapat mengikuti program ini dengan melalukan registrasi dan unggah karya dan kreasi unikmu di www.xljagoanmuda.com/superstartanpabakat.
Menurut Deddy, pasar anak muda sangat potensial untuk digarap karena masih mencari identitas diri sehingga mudah untuk digoyang dengan penawaran yan g menarik.
Hal itu dibuktikan perseroan melalui program XL Edusolutions tahun lalu dimana da sekitar 2,2 juta pengguna aktif yang tergabung dalam program School & Campus Community
“Pelanggan muda ini sudah merasa nyaman dan terikat dengan komunitasnya di lingkungan teman-teman sekolah atau kampus, maka dipastikan mereka kemungkinan tidak akan berpindah lagi. Sekarang sebanyak 8.000 sekolah dan kampus telah menjadi pelanggan layanan ini sementara dari komunitas non pendidikan XL telah memiliki sebanak 2.000 komunitas dengan anggota antara 100-300 pelanggan,” katanya.
XL hingga triwulan pertama 2013 memiliki 49,1 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) campuran Rp 31 ribu.
Belum lama ini Morgan Stanley Hong Kong dalam riset Periode April 2013 menyatakan ARPU seluler di Indonesia untuk segmen bawah akan meningkat menjadi Rp 17 ribu, sementara di menegah atas meningkat menjadi Rp 40 ribu- Rp 45 ribu per bulan.
Alhasil, potensi peningkatan ARPU di kisaran 10-30% berkat variatifnya harga dan bonus yang ditawarkan operator.Masih dalam kajian tersebut, dalam tiga sampai lima tahun ke depan pendapatan data non SMS diperkirakan mencapai Rp 28 triliun hingga Rp 55 triliun dengan sumbangan 25% sampai 40% dari total pendapatan layanan nirkabel.
Saat ini pendapatan data non SMS di negara Asia seperti Hong Kong bagi total omzet nirkabel di kisaran 30%-40%, sementara Indonesia 25%-30%. Secara total, pendapatan seluler Indonesia akan terus tumbuh 10% setiap tahunnya.(ct)