Satu Miliar Smartphone Berbasis Android akan Banjiri Pasar

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) ­ Lembaga riset Canalys memprediksi pada 2017 akan ada 1,5 miliar smartphone yang dikapalkan secara global, dan satu miliar diantaranya adalah berbasis sistem operasi Android.

Dikutip dari Cellular-News (4/6), Canalys menjelaskan pasar  smart phone akan tumbuh per tahunnya atau compound annual growth rate (CAGR) di kisaran 18%. Sementara CAGR dari ponsel turun  9%  di periode 2012-2017.

Pertumbuhan smartphone didorong oleh sistem operasi Anroid  dimana pada 2012 ada  470 juta yang dikapalkan, dan di 2017 melejit di satu miliar unit dengan konsisten menguasai pangsa pasar 67,1%.

Sementara di periode sama, produk Apple diprediksi akan tetap mengalami pertumbuhan walau melambat. Pangsa pasar produk Apple akan turun dari 19,5% di 2012 menjadi  14,1% di 2017.

"Pangsa pasar Apple tuturn karena smartphone akan banyak dari segmen menegah bawah, sementara produk Apple di pasar itu tidak ada. Android berkibar karena skala produknya masuk ke semua segmen,” ungkap Analis Canalys Jessica Kwee.

Pangsa pasar dari sistem operasi  Microsoft  akan tumbuh 2,4% menjadi  12,7% pada 2017 nanti karena produk yang ditawarkan masuk ke semua segmen dengan mengandalkan Nokia, ZTE, dan Huawei.

Untuk sistem operasi  akan turun tipis dari 4,8% di 2012 menjadi 4,6% penguasaan pangsa pasarnya di smartphone, syaratnya vendor ini harus secepatnya mengganti sistem operasi BlackBerry 7 dengan BlackBerry 10 dan memiliki skala harga yang bisa dijangkau semua segmen. Selain itu, pasar China harus dioptimalkan untuk digarap oleh BlackBerry.

Canalys Principal Analyst Chris Jones mengungkapkan, terus tumbuhnya smartphone tak bisa dilepaskan dari harganya yang terus menurun sehingga penetrasinya meningkat.

"Hal yang menjadi masalahnya bermain di produk smartphone dengan harga murah sekarang konsumen tak begitu mempedulikan kualitas.  Nokia dengan portfolio Asha lumayan sukses karena bisa menawarkan produk berkualitas untuk segmen bawah. Beberapa tahun lagi, komponen untuk smartphone akan turun, sehingga feature phone akan habis,” jelasnya.(ak)