telkomsel halo

Perjalanan Menuju Messaging Indonesia Alot

14:31:03 | 03 Jun 2013
Perjalanan Menuju Messaging Indonesia Alot
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Pematangan produk Messaging Indonesia berjalan alot dengan melibatkan tiga operator besar dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Tiga operator besar yang terlibat adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Messaging Indonesia adalah aplikasi Instant Messaging yang bisa memiliki interperobilitas antar operator layaknya yang dimiliki BlackBerry Messenger. Aplikasi ini bisa berkirim file dan berinterkoneksi walau pengguna berasal dari beda operator.

Ide ini dilontarkan BRTI untuk mengurangi ketergantungan kepada konten asing. Diprediksi layanan ini bisa diluncurkan pada akhir 2013.

“Masih lanjut terus diskusinya. Dari operator kan diminta untuk menyiapkan semua dokumen dan pembahasan model bisnis, setelah itu direview dan disetujui oleh BRTI. Jadi, lumayan panjang dan alot jalan menuju Messaging Indonesia,” ungkap GM Content and Application XL, Revie Sylviana Andriani Dewi kepada IndoTelko, kemarin

Diungkapkannya, tantangan untuk melahirkan messaging Indonesia adalah menyatukan konsep yang dimiliki masing-masing pemain. “BRTI sangat berperan mendukung lahirnya messaging Indonesia jika bisa melahirkan aturan yang jelas. Selain itu masing-masing pemain harus ada komitmen bersama membesarkan aplikasi ini, misal zero rating untuk akses datanya agar komunitas terbentuk. Jika tidak ada komitmen bersama, messaging Indonesia akan menjadi etalase saja,” katanya.

Secara terpisah, Director & Chief Commercial Officer Indosat, Erik Meijer mengatakan,  secara prinsip para operator dan BRTI setuju  messaging service merupakan layanan yang semakin penting untuk pelanggan dan harus didukung industri.

“Diskusi terus dilakukan untuk menentukan mana saja layanan yang bisa didukung  atau dibuat. Sambil jalan, tetap masing-masing operator bisa melakukan program lain sesuai strategi masing-masing,” katanya.

Menurutnya, walau masing-masing operator mengembangkan instant messaging, tak akan berhasil tanpa  mengadopsi cross-operator dan cross-platform. “Tidak akan besar kalau dikunci untuk satu operator. Konsep telekomunikasi itu kan interkoneksi alias keterhubungan.  Lihat saja apa yang terjadi dengan layanan SMS dulu setelah dibuka cross-operator. Saya yakin filosofi ini dimengerti semua operator,” tegasnya.

Sekadar diketahui, belum lama ini  Telkomsel  menghadirkan  layanan social media berbasiskan teks yang  memungkinkan penggunanya untuk saling mengirimkan pesan instan dan bersosialisasi dengan merek dagang Cweeta.

Keluarnya Cweeta menghembuskan kabar tak sedap tentang nasib ide messaging Indonesia yang bisa layu sebelum berkembang karena Telkomsel melaju dengan aplikasi besutan sendiri.
 
Kabar beredar mengatakan, Telkomsel mengusulkan jika messaging Indonesia diluncurkan maka mengadopsi platform yang selama ini dikembangkan oleh penguasa seluler itu. Sebelum Cweeta keluar, Telkomsel pernah menelurkan Mangga pada 2011 yang aplikasinya mirip BlackBerry Messenger, tetapi terbatas untuk pelanggan Telkomsel saja.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year