telkomsel halo

Garap e-commerce, XL Gandeng SK Planet

14:24:07 | 18 May 2013
Garap e-commerce, XL Gandeng SK Planet
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) menunjukkan keseriusannya dalam menggarap perdagangan online (e-commerce) dengan mendirikan perusahaan patungan menggandeng SK Planet Co Ltd dari Korea Selatan.

SK Planet Co Ltd adalah perusahaan yang didirikan pada 2011, dan berbasis di Seoul, Korea Selatan. SK Planet Co Ltd merupakan anak usaha SK Telecom Co Ltd.

SK Planet Co menawarkan layanan platform mobile yang meliputi T Store, tempat pasar online untuk aplikasi ponsel pintar, T Map, layanan navigasi berbasis lokasi, Hoppin, sebuah platform media sosial berbasis lokasi, 11th Street, online lelang dan situs belanja, dan Imagine, jaringan ritel untuk produk dan layanan teknologi.

Di Indonesia, SK Telecom juga menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan mendirikan perusahaan patungan, Melon, yang menawarkan konten musik digital.

“Kami ingin mencoba menggarap e-commerce dengan menggandeng mitra yang sudah matang. Nanti e-commerce di direktorat Digital Services akan khusus dikelola perusahaan patungan baru ini,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi kepada IndoTelko, Sabtu (18/5).

Diungkapkannya, XL dan SK Planet akan menyetorkan modal awal sebesar US$18,30 juta atau setara Rp Rp 177,6 miliar. Kedua belah pihak juga mendapatkan porsi kepemilikan saham sebesar 50%.

Diharapkannya, perusahaan patungan ini dapat meningkatkan pangsa pasar layanan digital, mendatangkan pendapatan baru dan memperkuat posisi merek XL di industri telekomunikasi Indonesia. Perusahaan patungan ini akan beroperasi secara komersial dengan memperhatikan ketentuan dan persetujuan badan regulasi terkait.

“Kami sekarang sedang tahapan persiapan untuk operasi. Kita harapkan tahun ini akan beroperasi,” katanya.

Sekadar diketahui, selama ini lini bisnis digital services yang digarap XL adalah finace, mobile advertising, Machine to machine (M2M) dan Cloud Computing, serta mobile commerce.

Jika dilihat dari sisi pendapatan yang diraihnya, Digital Services masih kecil, karena hanya berkontribusi sekitar 10% bagi omzet Value Added Services (VAS).
 
Layanan VAS pada 2012 berkontribusi sekitar 3% bagi total omzet XL. Berdasarkan catatan,  pada 2012 XL meraih pendapatan sebesar  Rp 21.278 triliun atau naik 15% dibandingkan 2011 sebesar Rp 18,468 triliun.

Jika VAS berkontribusi sekitar 3% bagi total omzet, hal ini berarti nominalnya sekitar Rp 638,4 miliar. Karena Digital Services berkontribusi sekitar 10% bagi VAS, alhasil jasa ini menghasilkan pendapatan sekitar Rp 63,8 miliar pada 2012.

Pada tahun ini dialokasikan investasi untuk membangun platform sekitar  US$ 15 juta atau setara  Rp 145,3 miliar   dari 2012 sebesar US$ 12 juta atau setara Rp 116,5 miliar.  

Layanan digital  services yang menjadi pilihan pelanggan sekarang adalah mobile finance dengan merek dagang XL Tunai. Hal itu bisa terlihat dari kontribusinya ke total omzet digital services pada 2012 lalu yang mencapai 20-25%  atau setara Rp 12,76 miliar  hingga Rp 15,9 miliar.

Saat ini pengguna layanan XL Tunai mencapai 330 ribu pengguna dari 49,1 juta total pelanggannya, dengan dukungan 8.000 titik outlet.

Belum lama ini XL Tunai bergabung dalam layanan cross platform e-money bersama Telkomsel dan Indosat. Tentunya ini sebagai bagian dari mendukung aksi untuk memudahkan pelanggan dalam belanja online jika perusahaan patungan tersebut berdiri pada tahun ini.

Edukasi
“Tantangannya di e-commerce itu ada pada edukasi. Kalau masalah menyiapkan platform dan lainnya, itu bisa dilakukan oleh operator. Kalau edukasi masyarakat itu yang berat, butuh dukungan ekosistem,” tambah Hasnul.

Masuknya XL ke pasar e-commerce menambah operator yang bermain di area ini lebih serius.

Sebelumnya Telkom melalui Plasa.com telah mencoba dan tidak ada tanda-tanda keberhasilan. Bahkan, bergabungnya e-bay hingga sekarang belum berani melakukan komersial resmi hasil rebranding dari Plasa.com.
 
eBay dan Telkom  membentuk joint venture (JV) guna membesarkan situs Plasa.com dengan kompensasi saham   60% dikuasai Telkom dan sisanya eBay. Telkom berinvestasi melalui anak usaha Metra.
 
Sebelum digandeng e-bay, Telkom  menata kembali Plasa.com dan telah menghabiskan  investasi sekitar US$ 2 juta kala dipoles sejak 2009 lalu.

Belum lama ini industri e-commerce juga dikagetkan dengan ditutupnya situs Multiply karena tak mampu bersaing. Disinyalir Multiply tidak kuat menanggung beban operasional karena pola belanja online masyarakat Indonesia yang bertransaksi hanya  memanfaatkan momentum promo, gratis, dan diskon yang signifikan.

Akankah XL bersama SK Planet mampu mencetak prestasi atau berakhir sama dengan Multiply? Kita lihat saja nanti.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year