telkomsel halo

Indosat Alami Lonjakan Kerugian di Kuartal I-13

18:03:24 | 08 May 2013
Indosat Alami Lonjakan Kerugian di Kuartal I-13
Stefan Carlsson (DOK)
JAKARTA (IndoTelko)  –  PT Indosat Tbk (Indosat) kembali  mengalami kerugian di triwulan pertama  seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, kerugian yang dialami di triwulan pertama 2013 sangat mengejutkan. Anak usaha Ooredoo (Qatar Telecom/Qtel) itu mengalami kerugian sebesar  Rp 71,1 miliar atau meningkat tajam  214,4% dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi sebesar Rp 22,6 miliar.

“Terdapat tiga faktor pemicu naik tajamnya kerugian yang diderita selama triwulan pertama 2013 yakni financial lease, rugi kurs, dan akselerasi depresiasi,” ungkap Chief Financial Officer Indosat Stefan Carlsson di Jakarta, Rabu (8/5).

Diungkapkannya, selama triwulan pertama 2013 percepatan depresiasi sebesar  Rp 302 miliar, rugi kurs sebesar Rp 81 miliar, dan financial lease sekitar Rp 51 miliar. Seandainya tiga hal itu tidak dicatat maka  normalisasi laba di periode triwulan pertama sekitar  Rp 363 miliar.
 
Dijelaskannya, perseroan  melakukan perubahan perhitungan depresiasi dimana biasanya dihitung 10 tahun, menjadi 8 tahun. Pada tahun lalu nilai akselereasi depresiasi sekitar Rp  1,3 triliun.  “Tahun ini jumlahnya akan sama. Sedangkan pada 2014 diproyeksi di Rp 700 miliar,” jelasnya.

Sementara rugi kurs dialami perseroan sebagai dampak berutang sebagian besar dalam dollar AS yakni sekitar 50% dari total utang sekitar Rp 21,4 triliun. “Belanja modal kita juga banyak membeli dalam dollar AS,” tambahnya.

Selama triwulan pertama 2013 Indosat memiliki total utang Rp 21,459 triliun  atau turun 7,2%  dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 23,11 triliun  

Beban Naik
Tak hanya kerugian yang naik, laba usaha Indosat juga turun  7,4% yakni dari Rp 608,3 miliar di triwulan pertama 2013 menjadi Rp 563,3 miliar.
 
Pemicunya adalah kenaikan di beban usaha dimana pada triwulan pertama 2013 sebesar  Rp 5,22 triliun naik 21,1%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,313 triliun.

Kenaikan beban utamanya diakibatkan peningkatan beban jasa telekomunikasi, beban penyusutan dan amortisasi, serta beban karyawan, diimbangi dengan penurunan dalam beban pemasaran dan beban umum dan administrasi.

Kenaikan beban hingga dobel digit menjadikan kerja keras mendapatkan pertumbuhan yang tinggi di pendapatan usaha seperti sia-sia.

Pendapatan usaha Indosat  selama triwulan pertama 2013 sebesar Rp 5,88 triliun atau naik 17,6%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,92 triliun.

Penopang pendapatan usaha adalah jasa seluler dengan 55,9 juta pelanggan sebesar Rp 4,751 triliun   atau tumbuh 18,4% dibandingkan periode sama sebesar Rp 4,01 triliun.

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada triwulan pertama 2013 sebesar Rp26,5 ribu, mengalami penurunan sebesar 1,1% dibandingkan periode triwulan keempat 2012.  

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan meningkat menjadi 95,2 menit (naik 5,0% dibandingkan triwulan pertama 2012).
Rata-rata Pendapatan per menit (ARPM) turun menjadi Rp 126,9 atau turun sebesar 7,7% dibandingkan triwulan pertama 2012.

Sedangkan pendapatan dari Multimedia, Komunikasi, Data, dan Internet (MIDI) di triwulan pertama 2013 sebesar Rp 780,3 miliar atau naik 14,3% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 682,5 miliar.

Pendapatan telekomunikasi tetap sebesar 256,6 miliar atau naik 14,1% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 224,9 miliar.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amirtization (EBITDA) selama triwulan pertama 2013 sebesar Rp 2,62 triliun  atau naik 135 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun.

EBITDA margin turun dari 46,9% di triwulan pertama 2012 menjadi 45,4%  di triwulan pertama 2013. Pemicu dari turunnya EBITDA margin karena diberlakukannya penagihan SMS berbasis interkoneksi sejak pertengahan tahun lalu.
 
Optimistis Positif
Presiden Direktur & CEO Indosat Alexander Rusli  mengungkapkan, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja  modal sekitar Rp 8 triliun untuk mendukung program modernisasi jaringan agar kualitas layanan kian membaik.

“Jika satu atau dua bulan ini pengguna Indosat pasti banyak yang mengeluh. Kami akan terus memperbaiki kualitas layanan terutama di data agar baik.  Pada triwulan pertama kontribusi data sekitar 15%-20%  bagi total omzet. Masalah di data sekarang, pelanggan itu tidak lama menggunakan walau tercatat di jaringan. Kualitas layanan salah satu isu utama,” katanya.

Stefan memperkirakan, jika pada tahun ini perseroan tak mengalami rugi kurs, maka bottom line akan positif di akhir 2013. “Tetapi jika rugi kurs terjadi, bottom line positif itu baru terasa akhir 2014,” jelasnya.

Indosat hingga triiwulan pertama 2013 memiliki total aset sebesar Rp 53,8 triliun atau turun 2,5% dibandingkan 31 Desember 2012 sebesar Rp 55,2 triliun. Free Cash Flow turun 11,6% menjadi minus Rp 499 miliar.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year