telkomsel halo

Kinerja Kuartal I-2013

XL Korban Akselerasi?

10:00:04 | 02 May 2013
XL Korban Akselerasi?
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indoTelko)  – PT XL Axiata Tbk (XL) telah mengeluarkan laporan keuangannya selama tiga bulan pertama 2013.

Hasilnya sangat mengejutkan jika dilihat dari sisi top line ataupun bottom line.Keuntungan dari anak usaha Axiata ini selama kuartal pertama 2013 hanya sebesar Rp 316 miliar atau turun 53%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 667 miliar.

Sementara dari sisi pendapatan yakni sebesar Rp 5,05 triliun atau hanya naik 2%  dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,9 triliun.

Tumbuh tipisnya pendapatan dan melorotnya laba bersih XL bisa dikatakan baru pertama kalinya terjadi sejak dua tahun belakangan ini.

Mari lihat kinerja XL di kuartal pertama 2012. XL menderita penurunan laba bersih 11% di triwulan I-2012, menjadi Rp 667,207 miliar dari tahun sebelumnya dengan periode yang sama Rp 756,052 miliar. Sedangkan dari sisi omzet sebesar Rp 4,952 triliun selama kuartal I/ 2012 atau naik 9% dibandingkan periode sama 2011 sekitar Rp 4,529 triliun.

Korban Akselerasi?
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menjelaskan derasnya penurunan keuntungan karena pengaruh dari  pembangunan infrastruktur BTS untuk menambah kapasitas layanan, yang banyak dilakukan oleh selama periode sebelumnya.

“Dampaknya penyerapan beban biaya penyewaan menara mulai ditanggung sejak periode kuartal pertama ini. Hal lainnya adalah adanya beban rugi kurs yang harus ditanggung XL sebesar Rp 26 milliar, sehingga pada akhirnya laba XL hanya sebesar Rp 316 milliar,” ungkapnya.

Menurutnya, selama satu periode tahunan,  kuartal pertama selalu bersifat musiman (seasonal), sehingga pertumbuhan pendapatan memang tak besar.

“XL biasanya mengawali tahun dengan pencapaian yang agak berat, namun kami selalu berhasil di kuarta-kuartal berikutnya,” katanya.

Diungkapkannya, pencapaian kinerja XL selama periode kuartal pertama sangat dipengaruhi oleh penawaran paket-paket layanan dengan harga yang lebih terjangkau (affordable) untuk mendorong  peningkatan jumlah pelanggan.
 
Namun, lanjutnya, strategi perseroan untuk menggenjot layanan data mulai menunjukkan kinerja positif dimana  terjadi  peningkatan trafik data  sebesar 40% dengan jumlah pelanggan data sebesar 29,1 juta atau mendekati 60% dari total  49,1 juta pelanggan,  mendorong pula adanya peningkatan kontribusi pendapatan layanan Data menjadi sebesar 22%  dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 19%.

Jika ditelisik, pendapatan Xl tumbuh tipis selama kuartal pertama 2013 tak bisa dilepaskan dari tak tumbuhnya jasa suara. Selama kuartal pertama 2013 jasa suara XL menghasilkan omzet Rp 1,8 triliun atau turun 11% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 2,032 triliun. Hal yang sama juga terjadi di SMS dimana hanya meraih omzet sebesar Rp1,07 triliun atau turun 6% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 1,14 triliun.

Penurunan juga terjadi di jasa layanan telekomunikasi lainnya seperti leased line, sewa menara, dan lainnya adalah dimana omzet hanya Rp 360 miliar dimana turun 18% dibandingkan periode sama 2012 lalu Rp 436 miliar. Penurunan terjadi karena dihentikannya kerjasama roaming nasional dengan Axis sejak Agustus 2012.

Kenaikan dialami layanan data dan Value Added Services (VAS) yakni sebesar Rp 987 miliar atau naik 19% dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 831 miliar.

Lebih lanjut dikatakannya, selama kuartal pertama 2013 Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 2 triliun  atau turun 15% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Sementara EBITDA margin turun dari 49% ke 40%.

Turunnya EBITDA tak bisa dilepaskan dari pembayaran belanja modal XL yang menggunakan dollar AS serta berubahnya pola penagihan SMS dari Sender Keep All (SKA) ke interkoneksi sejak tahun lalu.
 
XL telah membelanjakan Rp 1,98 triliun untuk investasi di kuartal pertama tahun 2013, yang sebagian besar menggunakan dana internal. Pada tahun ini XL mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 8 triliun- Rp 9 triliun.

Sementara Free cash Flow XL hingga triwulan pertama 2013 dalam posisi negative yakni Rp 1,197 triliun dibandingkan pada tahun lalu positif di Rp 339 miliar.

Selama kuartal pertama 2013, XL telah menandatangani perjanjian pinjaman baru dalam Rupiah dengan Bank Mandiri pada Januari 2013 sebesar  Rp 500 miliar rupiah dan  Rp 2,5 triliun.

XL juga telah menandatangani perjanjian kredit baru dalam Dolar dengan BTMU sebesar US$ 110 juta  pada Maret 2013. Karenanya aktifitas pembiayaan dan jumlah hutang XL meningkat menjadi Rp 14,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp 11,5 triliun, dan hutang bersih/EBITDA meningkat dari 1,0x menjadi 1.5x pada 1Q 2013.

Sebelumnya, banyak analis sudah memprediksi bottom line XL akan dalam tekanan karena terlalu agresifnya berinvestasi di infrastruktur data. Namun,prediksi penurunan tak sedalam yang terjadi di kuartal pertama 2013. Akankah manajemen XL mampu bangkit di kuartal berikutnya? Kita tunggu saja.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year