telkomsel halo

Gagal di Seluler, Telkom Bidik Pasar TI Myanmar

15:26:15 | 12 Apr 2013
Gagal di Seluler, Telkom Bidik Pasar TI Myanmar
Arif Prabowo (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Tak mau menyerah, inilah semangat yang diusung Telkom dalam rangka mewujudkan ambisinya sebagai salah satu pemain dunia.

Setelah dinyatakan tidak masuk sebagai shortlisted bidder dalam tender lisensi seluler di Myanmar pada Kamis (11/4), operator pelat merah ini banting setir membidik pasar Teknologi Informasi (TI) di Myanmar.

“Kami akan tetap melanjutkan program ekspansi bisnis di Myanmar,” tegas Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo di Jakarta, Jumaat (12/4).  

Diungkapkannya, pemerintah Myanmar tengah menggencarkan upaya menyediakan akses teknologi  informasi bagi rakyatnya. Telkom optimis dapat menjadi mitra terpercaya pemerintah Myanmar dalam pembangunan Infrastruktur teknologi informasi.

Dikatakannya, peluang  yang akan digarap Telkom di Myanmar adalah bisnis dengan resiko lebih rendah, return yang lebih cepat dan value yang lebih tinggi, seperti bisnis digital media dan  solusi ICT yang dibutuhkan oleh Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi.

“Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom telah berhasil melakukan ekspansi ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia dan Malaysia. Kita sudah  programkan ekspansi bisnis ke 10 negara, lima diantaranya sudah diwujudkan sementara lima negara lainnya sedang diupayakan,” ujarnya.

Gagalnya Telkom masuk ke babak final dalam tender seluler yang digelar di Myanmar sebenarnya tidak hanya menjadi pukulan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, tetapi rakyat Indonesia.

Pasalnya, Myanmar termasuk salah satu green field yang bisa menjadi salah satu penopang pendapatan BUMN itu. Bayangkan, saat ini di Myanmar terdapat dua pemain lokal yakni  Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis  2G dan 3G yang dimiliki negara dan  Yatanarpon Teleport yang berposisi sebagai  Internet service provider (ISP).

Nilai pasar seluler di  Myanmar diperkirakan US$23 miliar atau setara Rp 223.3 triliun. Tingginya nilai pasar karena masih rendahnya penetrasi dan sedikitnya pemain. Konon, harga kartu perdana satu unit bisa mencapai Rp 2 juta.

Tadinya diharapkan jika Telkom menjadi mobile network operator di Myanmar, maka gerbong anak usaha lainnya akan ikut dalam ekspansi. Misalnya, membangun data center oleh TelkomSigma atau Contact Center oleh Infomedia. Karena itu tak salah nilai pasar dari lisensi seluler yang dilepas di Myanmar mencapai Rp 19 triliun.

Namun, apa daya, kenyataan berbicara lain. Telkom ternyata masih sebatas Raja di kandang.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year