Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) gagal masuk dalam daftar peserta yang lolos ke babak evaluasi untuk mendapatkan lisensi seluler di Myanmar.
Dikutip dari Business Standard (11/4), nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kebanggaan masyarakat bangsa Indonesia ini tak masuk dalam 12 peserta yang masuk ke babak evaluasi atau ronde terakhir.
Kedua belas peserta yang diumumkan Kementrian komunikasi, Pos, dan Telekomunikasi Myanmar adalah konsorsium Bharti Airtel, Konsorsium Vodafone dan China Mobile, Telenor, SingTel, Axiata, Konsorsium MTN , Bermuda Digicel, France Telecom, Qatar Telecommunications, Millicom International, Viettel Group, dan KDDI Corporation.
Sebelumnya ada sekitar 91 proposal yang masuk ke komite seleksi. Hingga babak prakualifikasi tahap pertama ada sekitar 23 peserta yang lolos. Nama Telkom yang menggandeng operator setempat, Myanmar Telecom, masih beredar kala itu.
Tahapan selanjutnya dari proses memperebutkan dua lisensi seluler di Myanmar adalah pada 29 April 2013 nanti Aanwijzing dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 27 Juni 2013.
Saat ini di Myanmar terdapat dua pemain lokal yakni Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis 2G dan 3G yang dimiliki negara dan Yatanarpon Teleport yang berposisi sebagai Internet service provider (ISP).
Nilai pasar seluler di Myanmar diperkirakan US$23 miliar atau setara Rp 223.3 triliun. Tingginya nilai pasar karena masih rendahnya penetrasi dan sedikitnya pemain. Konon, harga kartu perdana satu unit bisa mencapai Rp 2 juta.
Kegagalan menembus Myanmar ini bisa dikatakan pukulan bagi Telkom karena kabarnya telah menyiapkan dana khusus jika keluar sebagai pemenang sekitar US$ 1 miliar atau setara Rp 9,7 triliun setiap tahunnya selama 2 tahun.(id)