telkomsel halo

Telkom Siapkan Pesaing BBM Money

9:10:43 | 27 Mar 2013
Telkom Siapkan Pesaing BBM Money
Manajemen Telkom menjelaskan strategi pengembangan e-money (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) –  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tengah menyiapkan produk e-money atau uang digital yang akan menyaingi BBM Money milik BlackBerry.

Sekadar diketahui, layanan BBM money yang diluncurkan BlackBerry didukung Permata Bank dan PT AGIT Monitise Indonesia beberapa waktu lalu.
Fitur ini memanfaatkan  BlackBerry Messenger (BBM) sebagai platform.  BBM Money ini membuat pelanggan dapat membuat dan mengakses rekening mobile dari smartphone BlackBerry mereka dan melakukan pembayaran langsung secara real time ke kontak BBM mereka yang juga telah mendaftar ke layanan yang sama.

Pelanggan juga dapat membeli pulsa isi ulang telepon seluler dan mentransfer uang ke rekening bank. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah mengisi uang ke dalam rekening mobile mereka dari rekening bank apa pun di Indonesia. Cash out pun tak harus di Bank Permata, tetapi bisa di bank lain.

Pola cash out menjadikan ATM bank sebagai titik penukaran inilah yang ingin diadopsi Telkom bagi produk uang digitalnya seperti T-Cash, Flexi Cash, Delima, dan Mobile Cash.

“Kita pada pertengahan April 2013 akan meluncurkan produk yang memungkinkan cash to bank tanpa harus memiliki rekening bank. Ini akan menjadi sesuatu yang “Wow” bagi kami karena nanti semua  produk e-money milik Telkom bsia melakukan ini,” ungkap Direktur Enterprise and Wholesales Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan tengah melakukan penjajakan dengan salah satu bank besar di Indonesia yang memiliki ribuan jaringan ATM. “Tunggu saja tanggal mainnya. Nanti saya undang rekan media semua, biar tahu Telkom selalu berinovasi setiap hari demi Indonesia,” kata Pria yang akrab disapa MA ini.

Belajar Banyak
Deputy Executive General Manager Solution Convergence Telkom Agus F Abdillah  menambahkan perseroan telah belajar banyak selama mengembangkan uang digital di Indonesia. “Uang digital ini adalah sesuatu yang baru bagi Telco. Kami di bisnis ini banyak belajar karena expertise kita kan di koneksi,” katanya.

Dicontohkannya, misalnya dalam mengembangkan Delima sebagai alat remitansi. Tadinya dalam pikiran Telkom,  Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kala melakukan pengiriman uang dari luar negeri, kerabat yang ditujunya tidak memiliki nomor rekening bank sehingga bisa menjadi sasaran empuk bagi Delima.
Namun, kenyataan berbicara lain, TKI sudah meminta kerabatnya memiliki rekening bank.

“Pelajaran yang kami petik adalah masalah cash out. Kita ingin berikan kemudahan dengan tanpa rekening bank, hanya nomor telepon bisa diuangkan di ATM mana saja. Telkom yang akan urusan dengan bank nantinya masalah settlement,” katanya.

Pelajaran lain yang dipetik Telkom adalah dalam pengembangan mobile payment. Pelanggan ternyata tidak menyenangi adanya dua langkah sebelum bisa melakukan transaksi. Dua langkah itu adalah mengisi dulu pulsa setelah itu bertransaksi.

“Kita sudah dapat solusi untuk hal ini dimana nantinya akan ada integrasi debit card dan credit card dengan nomor yang embedded e-money milik Telkom. Jadi isi ulangnya otomatis,” katanya.

Lebih lanjut diungkapkannya, Telkom akan menggarap e-money untuk jasa transportasi yang terintegarasi. Mulai dari pembayaran jalan tol, kereta api, hingga angkutan penyeberangan feri akan dintegrasikan. “Nanti cukup satu kartu e-money Telkom semua bisa melakukan transaksi,” katanya.
 
Bukan Jaminan
Pada kesempatan sama Direktur Business & Services FinNet Niam Dzikri mengungkapkan, sebagai andalan Telkom di payment gateway untuk e-money, perseroan telah menangani 20 juta transaksi setiap bulannya.

“Tetapi di bisnis ini jumlah transaksi itu bukan sesuatu yang seksi. Selalu dilihat itu basis pelanggan dan channel. Inilah perlu sinergi dari semua anak usaha Telkom grup. Kami punya Telkomsel dengan basis 125 juta pelanggan yang bisa menjadi alat negosiasi dengan lembaga keuangan dan merchant,” katanya.

Awaluddin menambahkan, melalui program IndiFinance  akan disinergikan layanan microfinance yang selama ini dimiliki oleh Telkom.

IndiFinance adalah aksi perseroan  mengintegrasikan 100 ribu outlet dari para pelaku bisnis ke dalam platform yang telah dibangun untuk transaksi keuangan secara elektronik. Pelaku bisnis disini dapat dikelompokkan ke dalam tiga pilar besar yakni Biller, Merchant, dan Channel (BMC).

“Striker untuk mengembangkan electronic delivery channel itu nantinya unit Divisi Business Servicess (DBS) yang selama ini menggarap pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM). DBS dijadikan frontman karena kita percaya mengembangkan microfinance adalah pada komunitas, center, dan  capitalized. Tentukan komunitasnya, cari center-nya, segera monetized,” jelasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year