telkomsel halo

Layanan Ngadat, Smartfren Terancam Sanksi

14:54:00 | 26 Mar 2013
Layanan Ngadat, Smartfren Terancam Sanksi
Gatot S Dewa Broto (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Inilah ungkapan yang pantas disematkan ke PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren).
Setelah memanen keluhan dan hujatan dari pelanggannya di dunia maya karena jaringan datanya terganggu.  

Disentil oleh Menkominfo Tifatul Sembiring melalui akun Twitter-nya. Sekarang giliran Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengambil aksi kongkrit terhadap Smartfren.

“Kami cukup banyak menerima keluhan soal koneksi Smartfren dalam dua hari ini. Saat ini  sedang ditelusuri persoalannya dimana dan menunggu laporan resmi dari Smartfren. Kalau Smartfren salah, tidak tertutup kemungkinan terkena sanksi yang bentuknya bisa bermacam-macam. Minimal kita keluarkan teguran,” tegas Kepala Pusat Informasi dan Humas KemenKominfo  Gatot S. Dewa Broto kala dimintai tanggapannya Selasa (26/3).

Disayangkannya, pihak Smartfren dalam kejadian ini bereaksi tidak responsif sehingga menimbulkan gejolak di dunia maya. “Seharusnya jika itu betul kesalahan Smartfren,  buruan diumunkan oleh korporasi yang bersangkutan agar  tidak meresahkan pelanggan,” ketusnya.

Menurutnya, Smartfren dan operator lainnya tentu tahu bahwa UU Telekomunikasi dan PP Penyelenggaraan Telekomunikasi memiliki aturan tentang  kualitas layanan dan juga soal ganti rugi.

“Dalam  peraturan bawaannya ada dua, dilanggar atau dipatuhi. Tidak ada toleransi pembiaran. Telkomsel saja kala jaringannya dalam pergantian tahun 2006-2007 kita suruh ganti rugi ke pelanggan kok. Tidak ada pilih kasih dalam penegakkan aturan,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, aksi yang dilakukan regulator sekarang adalah menunggu laporan resmi dari Smartfren dan mencocokan  dengan verifikasi dari bervagai sumber . “Kita verifikasi seperti kasus Telkomsel dulu. Soal ganti rugi mekanisme teknis nanti diatur di antara  operator dan pelanggan, dan harus melaporkan hasilnya ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI),” katanya.

Sekadar diketahui, Telkomsel mengalami gangguan jaringan kala pergantian tahun 2006 ke 2007 karena tidak bisa memprediksi bonus yang jatuh tempo dan berujung pada tumbangnya layanan.

Smartfren sendiri ternyata mengalami masalah mulai 15 Maret 2013 dimana jaringan utama Smartfren kabel lautnya putus antara Bangka-Batam terkena jangkar kapal. Alhasil kapasitas internet yang dapat diberikan hanya 60%.

Setelah itu pada 16 Maret 2013 jaringan backup inland Sumatera milik Smartfren ikut putus di Palembang karena tanah longsor. Dampaknya, internet dapat dilayani dengan jalur proteksi kapasitas 30%.

Berikutnya 17 Maret 2013 jalur proteksi juga mengalami kabel putus di area Sumatera Selatan sehingga internet hanya bisa dilayani 10% dari kapasitas.

Pada 18 Maret 2013, jaringan dari pihak ketiga (Matrix Submarine) beroperasi sehingga kapasitas data naik menjadi 50%. Sialnya, pada 23 Maret 2013 jaringan Matrix Submarine mengalami putus kabel sehingga layanan internet kembali ke kapasitas 10%.

CTO Smartfren Merza Fachys kala dikonfirmasi IndoTelko melalui pesan singkat, Selasa (26/3), mengakui  memang ada masalah dengan kabel laut. “Jebol semua. Kita harapkan pada hari ini sudah on kembali,” ungkapnya.

Terganggunya koneksi ke situs luar negeri sontak membuat para pengguna operator dengan tagline I hate Slow ini mencak-mencak. Pasalnya, ponsel Smartfren selama ini banyak dijadikan sebagai modem untuk terkoneksi dengan internet.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year